Fortnite Rilis Chapter 7, Tapi Gamers Malah Salfok Banyak Konten Dibuat Dengan AI
Aset di Fortnite yang diduga buatan AI. --Fortnite
Dikutip dari PC Gamer, seorang pemain mengungkap kekesalannya, "Jika AI memang bisa melakukan banyak pekerjaan berat, kenapa tidak mengganti posisi CEO juga dengan AI?"
Isu ini juga memunculkan kekhawatiran tentang etika. Mulai dari apakah aset tersebut dilatih dari karya seniman tanpa izin? Atau apakah pengembang kini lebih memilih kecepatan ketimbang kualitas?
Muncul kecurigaan bahwa Fortnite Chapter 7 menjadi percobaan awal Epic untuk menguji seberapa jauh komunitas mau menerima konten AI dalam sebuah gim besar.
Konten-Konten AI "Menyusup" ke Game-Game Besar
Fortnite bukan kasus pertama. Dalam dua tahun terakhir, sejumlah gim AAA maupun AA juga terseret arus polemik penggunaan aset AI.
BACA JUGA:Wacana Cap Khusus untuk Game yang Dibuat oleh AI Picu Perdebatan Panas Para Gamer dan Pengembang
BACA JUGA:Dan Houser, Penulis Game Red Dead Redemption Ungkap Kegelisahan Industri Game di Era AI
Yang pertama adalah Arc Raiders, proyek ambisius dari Embark Studios. Pada 2024, pemain menemukan bahwa beberapa promo art dan elemen visualnya diduga dibuat menggunakan AI generatif.
Tuduhan itu berbuntut panjang karena Embark memang dikenal menggunakan alat berbasis machine learning untuk mempercepat produksi aset. Reaksi pemainpun terbelah. Sebagian mengapresiasinya karena efisiensi, sebagian menilai kualitas visualnya terasa kosong dan tidak berjiwa.
Kemudian ada Call of Duty: Black Ops 7. Tahun ini mereka dikecam karena materi calling card-nya diduga dibuat dengan AI. Gaya visual yang terlalu mirip dengan hasil AI.
Terutama gambar anime yang punya pola komposisi khas. Menyebabkan pemain mempertanyakan komitmen Activision terhadap penggunaan jasa seniman visual.
BACA JUGA:Pencipta SBMM Bantah Teori Konspirasi di Call of Duty: Black Ops 7
Konten AI Anno 117: Pax Romana yang sempat jadi perbincangan di kalangan gamer. --Ubisoft/Eurogamer
Kritik itu makin memuncak ketika terungkap beberapa elemen marketing juga memakai aset berbasis AI. Bahkan pemerintahan Kalifornia sampai turun tangan mengurusi perkara itu.
Sementara itu, Anno 117: Pax Romana dari Ubisoft juga diterpa isu serupa. Setelah trailer perdananya meluncur, sejumlah analis visual dan penggemar melakukan pembesaran frame demi frame.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: