Pemindahan Kim Sin dan Prosesi Thiam Warnai Ibadah Pertama di Kelenteng Poo An Kiong, Blitar

Pemindahan Kim Sin dan Prosesi Thiam Warnai Ibadah Pertama di Kelenteng Poo An Kiong, Blitar

Prosesi thiam di bangunan baru Kelenteng Poo An Kiong, 4 Desember 2025.-Guruh D.N.-Harian Disway

Hari itulah umat Konghucu Blitar pertama kali beribadah di Poo An Kiong setelah 3 tahun sejak insiden kebakaran. 

Setelah sembahyang, para umat melakukan prosesi thiam. Dipimpin oleh Ws. Liem Tiong Yang, rohaniwan Konghucu dari Kelenteng Boen Bio, Surabaya. 

Ia menyebut ritual itu sebagai “pemberian tanda”. Maksudnya, puluhan patung itu “ditandai” dengan tahapan-tahapan khusus.

“Fungsinya untuk memberi tanda bagi energi suci yang mengisi kim sin tersebut. Energi yang sesuai dengan figurnya,” ujarnya.

BACA JUGA:Sembahyang King Ho Ping, Umat Konghucu Persembahkan Pir-Apel-Jeruk untuk Menuju Keselamatan

BACA JUGA:Saksi Perjuangan Konghucu di Surabaya

Sebab, jika tidak melalui prosesi thiam, maka energi yang mengisi kim sin bisa jadi dari energi luar. Milik entitas lain. Bukan milik figur suci kim sin tersebut.

Ws. Liem menyiapkan chusa atau wadah kecil berisi tinta warna merah. Ia bermeditasi sejenak. Kemudian menghampiri satu per satu kim sin.


Xs. Endang Titis Bodro Triwarsi memimpin ibadah pertama setelah tiga tahun pasca kebakaran hebat di Kelenteng Poo An Kiong, Blitar, 4 Desember 2025.-Guruh D.N.-Harian Disway

Di tiap patung, Ws. Liem menggoreskan tinta chusa tersebut di kening sosok kim sin. Sebagai penanda bahwa materi tersebut telah berisi energi suci. Ia melakukannya pula ke seluruh kim sin lain. 

Terlihat sedikit terengah-engah. Baginya, proses tersebut cukup menguras tenaga. "Apalagi energi yang dimasukkan adalah energi suci. Tentu kekuatannya cukup besar," ungkap Ws. Liem, kemudian mengusap keringatnya.

BACA JUGA:Kelenteng Boen Bio Surabaya Gelar Bakti Sosial Tahunan, Bantu Warga Sekitar

BACA JUGA:Jelang Imlek, Kelenteng Boen Bio Gelar Cisuak sebagai Tolak Bala

Jelang siang, semua kim sin telah di-thiam. Semuanya telah disucikan. Maka, umat Konghucu bisa beribadah dengan tenang di Kelenteng Poo An Kiong. 

Senyum di bibir setiap orang. Para umat tampak ceria. Guyub. Mereka sedang bersiap untuk ibadah pada malam hari. Ibadah rutin yang digelar pada tanggal 15 bulan kesepuluh dalam kalender lunar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: