Dihadiri Megawati, 30 Akademisi dari 30 Negara Ikuti Seminar Peringatan 70 Tahun KAA di Kota Blitar

Dihadiri Megawati, 30 Akademisi dari 30 Negara Ikuti Seminar Peringatan 70 Tahun KAA di Kota Blitar

SEKJEN PDIP Hasto Kristiyanto diapit dua ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat (kiri) dan MH Said Abdullah dalam jumpa pers di Pendopo Kabupaten Blitar Jumat, 31 Oktober 2025.--PDIP Jatim

HARIAN DISWAY – Peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) berlangsung di Blitar, Jawa Timur (Jatim), pada Sabtu, 1 November 2025. Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hadir di sana. 

Kehadiran Megawati menjadi bukti nyata bahwa visi internasional Bung Karno terus hidup dan relevan. Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

“Ibu Megawati Soekarnoputri datang dalam peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika di Kota Blitar. Ini menunjukkan kuatnya visi internasional Bung Karno dalam membangun tata dunia yang baru,” ungkap Hasto pada Jumat, 31 Oktober 2025. 

Ia menutuskan bahwa semangat dan gagasan besar Bung Karno melalui KAA merupakan momentum penting dalam sejarah peradaban dunia modern. KAA merupakan salah satu dari dua peristiwa besar yang mengubah arah sejarah umat manusia. Satu lainnya adalah penemuan energi atom.

BACA JUGA:Megawati Soekarnoputri Dorong Kader PDIP Kepala Daerah Jatim Berkolaborasi agar Mandiri

BACA JUGA:Said Abdullah Sebut Kedatangan Megawati Momentum PDIP Makin Solid

“Kalau pada abad ke-20 dunia menyaksikan penemuan energi atom yang membawa dampak besar bagi peradaban, maka di sisi lain, lahir pula KAA di mana bangsa-bangsa Asia dan Afrika bersatu, membangun solidaritas, serta menegakkan semangat anti-penjajahan tanpa intervensi Barat,” bebernya.

Melalui KAA, Bung Karno berhasil mengubah wajah sejarah peradaban dunia berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan.

“Bung Karno bukan hanya pemimpin bangsa, tetapi juga penulis sejarah dunia yang berhasil menegakkan peradaban baru berlandaskan kemerdekaan, persamaan derajat, dan perdamaian,” tegas politikus senior PDIP itu.

Semangat KAA, menurut Hasto, kembali hidup melalui forum akademik internasional yang digelar di Blitar. Sebanyak 30 akademisi dari 30 negara hadir untuk menggali kembali nilai-nilai universal yang digagas Bung Karno.

BACA JUGA:Tiba di Blitar, Megawati Soekarnoputri Langsung Bertemu Kader-Kader PDIP

BACA JUGA:PDIP Jatim Dukung Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Saatnya Perkuat Data dan Layanan

“Sebanyak 30 akademisi dari 30 negara datang ke Blitar untuk mengikuti seminar dan menggugah kembali semangat KAA. Ini membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki kontribusi penting bagi dunia,” ujarnya.

Hasto menyatakan bahwa nilai-nilai anti-penjajahan yang menjadi dasar KAA juga merupakan cerminan dari kepemimpinan Indonesia di kancah global. 

“Semangat anti-penjajahan itulah yang menunjukkan arah kepemimpinan Indonesia. Bahwa kita tidak boleh tunduk pada kekuatan asing, melainkan harus berdiri tegak di atas prinsip kemerdekaan dan keadilan bagi seluruh bangsa,” tegas Hasto.

Megawati Soekarnoputri juga konsisten menjaga warisan nilai-nilai perjuangan Bung Karno di tingkat nasional maupun internasional. 

BACA JUGA:Sudewo Urung Lengser, Usul Pemakzulan Bupati Pati Cuma dari PDIP

BACA JUGA:PDIP: Raperda Penyelenggaraan Kehutanan Harus Melindungi sekaligus Memberdayakan Masyarakat

Kehadiran orang nomor satu PDIP dalam peringatan KAA di Blitar, menurut Hasto, bukan sekadar simbol historis. Kehadiran Megawati adalah bentuk komitmen terhadap misi kemanusiaan global yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.

“Peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk kembali meneguhkan jati diri dan peran globalnya. Seperti yang selalu diajarkan Bung Karno, Indonesia harus menjadi mercusuar,” tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: