Peringatan KAA, Megawati Ingatkan Anak Muda Sikapi AI Tanpa Tinggalkan Nilai-Nilai Pancasila

Peringatan KAA, Megawati Ingatkan Anak Muda Sikapi AI Tanpa Tinggalkan Nilai-Nilai Pancasila

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI imbau anak-anak muda tetap menjunjung nilai-nilai Pancasila meskipun beradaptasi dengan AI.--PDIP Jatim

HARIAN DISWAY – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengikuti masifnya perkembangan teknologi dan derasnya informasi yang mendera generasi muda masa kini. Dalam lawatannya di Blitar, tokoh 78 tahun itu menegaskan pentingnya tetap meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan dan Pancasila.

Megawati menyinggung kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai fenomena modern yang perlu disikapi dengan tegas.

Di hadapan para perwakilan negara dan tamu undangan, Megawati menyatakan bahwa AI tidak akan pernah melampaui kemampuan otak manusia.

“AI itu tidak lebih hebat dari otak saya, karena otak adalah ciptaan Tuhan,” ujar Megawati dalam peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Museum Bung Karno, Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, pada Sabtu, 1 November 2025. Audiens mengapresiasi kalimat tersebut dengan tepuk tangan. 

BACA JUGA:Dihadiri Megawati, 30 Akademisi dari 30 Negara Ikuti Seminar Peringatan 70 Tahun KAA di Kota Blitar

BACA JUGA:Megawati Soekarnoputri Dorong Kader PDIP Kepala Daerah Jatim Berkolaborasi agar Mandiri

Presiden ke-5 RI itu mengingatkan agar masyarakat, terutama generasi muda, tidak berlebihan memuja teknologi AI maupun robotik.

Menurutnya, kemajuan teknologi bisa menjadi bentuk baru dari imperialisme modern jika tidak dikendalikan oleh nilai kemanusiaan dan kebijaksanaan bangsa sendiri.

“AI bisa jadi alat imperialisme baru. Kita harus hati-hati, jangan sampai bangsa ini kehilangan jati dirinya hanya karena tergoda kemajuan teknologi,” tuturnya.

Dalam pidatonya, Megawati juga mengenang perjalanan hidupnya yang sejak usia 14 tahun telah mengenal dunia politik. Dia mengaku mengidolakan tokoh-tokoh besar dunia. Salah satunya, Nikita Khrushchev dari Rusia. Namun, kekagumannya tidak membuat dia sampai melupakan nilai-nilai luhur bangsa sendiri.

BACA JUGA:Said Abdullah Sebut Kedatangan Megawati Momentum PDIP Makin Solid

BACA JUGA:Tiba di Blitar, Megawati Soekarnoputri Langsung Bertemu Kader-Kader PDIP

Megawati juga menyinggung pidato legendaris Presiden Soekarno, ayahandanya, dalam Konferensi Asia Afrika 1955. Yakni, bagian yang menyerukan semangat membangun dunia baru “to build the world anew”.

“Bung Karno itu pemimpin futuristik. Beliau sudah memikirkan masa depan dunia, mempersembahkan Pancasila bukan hanya untuk Indonesia, tapi bagi umat manusia. Karena Pancasila adalah universal, berakar pada ketuhanan,” beber Megawati.

Megawati juga berpesan kepada anak muda agar tidak terisolasi atau apatis terhadap isu geopolitik, karena masa depan bangsa akan ditentukan oleh pemahaman mereka terhadap dinamika global.

“Geopolitik itu penting. Jangan jadi anak muda yang kuper. Pahami dunia agar tidak mudah dipermainkan oleh kepentingan asing,” ujarnya lantang.

BACA JUGA:Sudewo Urung Lengser, Usul Pemakzulan Bupati Pati Cuma dari PDIP

BACA JUGA:PDIP Jatim Dukung Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Saatnya Perkuat Data dan Layanan

Dalam pidatonya, dia juga menegaskan kembali pandangan Bung Karno bahwa Pancasila adalah “the lifeline map of anti-imperialism”. Artinya, Pancasila adalah peta jalan kehidupan untuk melawan segala bentuk penindasan dan menjaga kearifan lokal dalam semangat mufakat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: