Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (107): Air Terjun dari Surga
DARI KEJAUHAN, air terjun Biaoshuiyan di Hinghe, Proovinsi Yunnan, terlihat seperti membelah dinding batu.-Doan Widhiandono-
Tetapi warga Hani tidak membingkainya dengan istilah berlebihan. Bagi mereka, itu adalah sumber kehidupan. ’’Air suci” yang mengaliri desa sepanjang tahun.
Biaoshuiyan belakangan makin dikenal sebagai desa ekoturisme. Statusnya sebagai kawasan inti Butterfly Valley of Honghe ikut mengangkat nama desa itu. Lingkungan hutan, udara bersih, dan komposisi etnis yang harmonis membuatnya cocok sebagai Hometown of Longevity dan Natural Oxygen Bar, dua label yang sering dipakai dalam promosi wisata Yunnan. Ya, Yunnan memang kerap menyebut diri sebagai rumah bagi umur panjang.
Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan desa terkoordinasi dengan jelas. Infrastruktur diperbaiki melalui proyek revitalisasi pedesaan. Pariwisata budaya dikombinasikan dengan pariwisata alam. Air terjun Ouyang Ousuo menjadi salah satu ikon visual yang dipromosikan.
Dampaknya bisa dilihat dari angka kunjungan. Tiga tahun berturut-turut, festival seni berskala prefektur digelar di Biaoshuiyan. Ribuan orang datang, membawa pemasukan lebih dari 100 juta yuan. Ekonomi desa tidak lagi hanya bertumpu pada rempah seperti amomum tsao-ko dan amomum villosum. Pariwisata menjadi pilar baru. Dan air terjun itu menjadi salah satu wajah utamanya.

IAR PEGUNUNGAN dialirkan dalam kolam bertingkat dan mengalir ke desa Biaoshuiyan, Honghe, Provinsi Yunnan, Tiongkok.-Doan Widhiandono-
Ketika berdiri di dasar tebing itu, percikan air sesekali mengenai wajah. Suhu turun beberapa derajat. Suara air terus menerus memenuhi ruang. Tidak ada toko suvenir. Tidak ada kios makanan. Hanya suara alam dan beberapa wisatawan yang turun pelan-pelan.
Anak tangga itu memang tantangan. Apalagi pada musim lembap. Tetapi jalurnya terawat dan aman. Bagi warga, menjaga jalur berarti menjaga keberlanjutan desa wisata. Pemerintah pun memasukkan pengembangan jalur dan fasilitas keselamatan sebagai bagian proyek revitalisasi.
Bagi warga Hani di Biaoshuiyan, Ouyang Ousuo dianggap “air suci”. Bukan dalam arti ritual khusus yang tertutup, tetapi dalam keyakinan bahwa air itu memberi kehidupan bagi semua makhluk di sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: