Info Medsos, Pembunuhan Anak terhadap Ibu di Medan: Ubah Arah Penyidikan?

Info Medsos, Pembunuhan Anak terhadap Ibu di Medan: Ubah Arah Penyidikan?

ILUSTRASI Info Medsos, Pembunuhan Anak terhadap Ibu di Medan: Ubah Arah Penyidikan?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Berarti, saksi mata tiga orang: Alham, AJ, dan AI. Mereka sangat mungkin tahu siapa pelakunya. Mereka tahu, apakah pelakunya AI atau bukan. 

Yang pasti, setelah polisi melakukan olah TKP, polisi tidak pernah menyatakan ada orang luar rumah masuk rumah sebelum tragedi. Tidak ada pernyataan itu. Polisi langsung membawa AI ke kantor polisi. AI didampingi Alham. Artinya, terduga pelaku bukan orang dari luar rumah.

Dikutip dari Crime and Investigation UK, berjudul Five Steps to Solving a Murder-Overview & Analysis, disebutkan lima langkah detektif menyelidiki pembunuhan.

Pertama, catat semua hal di buku pembunuhan. Seperti yang ditemukan para detektif penyelidik pembunuhan Alan Brown, 11 tahun, menyimpan catatan terperinci tentang penyelidikan pembunuhan lebih dari sekadar alat bantu ingatan. 

Di situ semua hal terkait suatu pembunuhan dicatat detektif. Di semua kasus pembunuhan, tidak ada istilah terlalu banyak informasi. Info harus sangat banyak.

Kedua, tetapkan garis waktu dengan akurat. Baik peristiwa sebelum, juga pada detik-detik kejadian, dan sesudahnya, dikaitkan dengan beberapa orang di TKP.

Ketiga, ikuti setiap petunjuk. Bersikap terbuka terhadap penyebab dan kemungkinan pelaku suatu kejahatan, sangat penting untuk keberhasilan seorang penyelidik. 

Jika unusual suspects (tersangka tak lazim) telah mengajarkan kita sesuatu, itu adalah bahwa pembunuhan jarang sekali sederhana, dan mengikuti setiap petunjuk –betapa pun dibuat-buatnya– sangatlah penting. 

Baik itu pernyataan saksi atau informasi yang diberikan oleh masyarakat, detektif tidak pernah tahu ke mana petunjuk itu akan membawa mereka. 

Keemapt, perlakukan segala sesuatu sebagai bukti. Segala sesuatu di TKP, mulai tubuh korban hingga posisi perabotan, dapat dianggap sebagai bukti. 

Memproses tempat kejadian perkara secara sistematis dapat secara dramatis meningkatkan peluang untuk memecahkan kejahatan. Bukan hanya pengumpulan bukti forensik dan sidik jari, melainkan juga menentukan apa yang ada atau tidak ada di tempat kejadian perkara, dapat sama manfaatnya dengan DNA atau senjata pembunuh.

Kelima, tekunlah. Waktu menjadi faktor utama dalam memecahkan kasus pembunuhan –kita semua tahu aturan bahwa 48 jam pertama adalah yang terpenting– tetapi itu bukan satu-satunya periode waktu yang dapat memengaruhi penyelidikan. 

Jeda waktu –dari bulan hingga dekade– dapat berarti bahwa kasus-kasus lama tiba-tiba menjadi kasus yang terpecahkan. 

Di kasus Medan, info dari medsos itu pasti dimonitor polisi. Itu dikaitkan dengan aneka temuan polisi selama ini. Dikaitkan pula dengan adegan-adegan di pra-rekonstruksi. Lalu, dianalisis. 

Jika dalam tiga hari ke depan tidak ada perubahan arah penyelidikan polisi, berarti info di medsos itu bohong. Hoaks. Penyidikan akan terus di jalur semula. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: