Info Medsos, Pembunuhan Anak terhadap Ibu di Medan: Ubah Arah Penyidikan?

Info Medsos, Pembunuhan Anak terhadap Ibu di Medan: Ubah Arah Penyidikan?

ILUSTRASI Info Medsos, Pembunuhan Anak terhadap Ibu di Medan: Ubah Arah Penyidikan?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Anak Bunuh Ibu-Anak

Tampak, polisi sangat hati-hati menangani perkara itu. Mereka tak terpengaruh medsos. Namun, Minggu, 14 Desember 2025, polisi melakukan pra-rekonstruksi di TKP pembunuhan, rumah pelaku, dan korban di Jalan Dwikora 1C, Medan Sunggal.

Pra-rekonstruksi dilaksanakan tertutup. Wartawan berada di luar rumah tersebut. Anak berhadapan dengan hukum (ABH/ tersangka anak) AI dihadirkan untuk memperagakan apa yang dia lakukan di pagi buta, Rabu, 10 Desember 2025, itu. 

Seusai pelaksanaan, saat tim polisi keluar dari rumah, wartawan bertanya hasilnya kepada polisi. Dijawab, masih dilakukan pendalaman lebih lanjut. Disebutkan, pra-rekonstruksi tersebut memperagakan 43 adegan yang dilakukan ABH. Polisi masih menganalisis semua itu.

BACA JUGA:Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Dampak Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu

BACA JUGA:Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu di Gresik

Review, saat kejadian, rumah itu dihuni empat orang. Alham, Ayu, serta dua anak perempuan mereka, AJ dan AI. Itu berdasarkan keterangan kepala lingkungan (kepling) setempat, Tono, kepada wartawan, Rabu, 10 Desember 2025. Tono adalah orang pertama yang berdialog dengan Alham Siagian di pagi buta itu. Ia datang ke sana karena dipanggil warga. Sebab, rumahnya tak jauh dari TKP pembunuhan.

Tono: ”Usai salat Subuh, saya didatangi warga, diberi tahu ada keributan di rumah Pak Alham. Maka, saya datang ke sana sekitar pukul 5. Saat saya tiba, di depan rumah ada sebuah ambulans RS Columbia Asia Medan bersama tim dokter. Ambulans itu atas panggilan Pak Alham.”

Di sana Tono bertanya kepada Alham tentang kronologi. Menurut Tono, Alham mengaku malamnya ia tidur di kamar lantai dua. Korban Ayu serta dua anaknyi tidur di kamar lantai satu (tidak disebutkan, di satu kamar, di dua kamar atau di tiga kamar). Sekitar pukul 04.30 WIB anak AJ berteriak histeris karena melihat ibunyi berdarah-darah di ranjang.

Alham turun dari lantai dua, lalu ia melihat istrinya. Tidak terjelaskan, bagaimana posisi AJ dan AI saat itu. Adakah yang memegang pisau dapur, alat bunuh? Namun, pisau itu ada di kamar tersebut saat polisi tiba.

Sebelum polisi tiba, Tono lebih dulu berada di TKP. Ia mengaku melihat luka menganga di lengan kanan korban. ”Saya tidak memeriksa karena penuh darah. Tapi, kata dokter yang memeriksa, ada sekitar dua puluh tusukan,” ujar Tono.

Ketika itu, menurut Tono, posisi AI duduk termenung di sofa ruang tamu. Tidak membawa pisau. Menangis. Kelihatan bingung.

Tono: ”Saya tanya kepada tuan rumah, apa yang terjadi? Dijawab, semalam emaknya memarahi si kakak (AJ). Terus dia (Alham menunjuk AI) melihat. Mungkin dia marah.”

Sudah. Cuma begitu penjelasan Tono tentang pernyataan Alham.

Tono: ”Saya tidak bisa tanya-tanya lagi. Sebab, tuan rumah terus menangis. Saya menilai si adek (AI) anak baik. Ramah kepada semua tetangga. Mungkin dia tidak sengaja.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: