Mengapa Anak Tega Membunuh Orang Tua Kandung?
ILUSTRASI Mengapa Anak Tega Membunuh Orang Tua Kandung?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Keluarga adalah ”sekolah pertama” dan lingkungan yang rusak akan mencetak karakter yang rusak pula. Seperti dikatakan Albert Bandura (1977), anak umumnya belajar perilaku agresif dari lingkungan sekitarnya, termasuk dari keluarganya.
KUNCI
Kunci untuk mencegah agar anak tidak kebablasan dan melakukan tindakan yang di luar nalar, seperti menganiaya atau membunuh orang tuanya sendiri, sesungguhnya adalah pada peran orang tua. Orang tua yang mendidik anak dengan baik, penuh dengan kesabaran dan kasih sayang, niscaya tidak akan mencetak anak tumbuh pada arah yang keliru.
Orang tua dan anak yang hidup dalam ”keluarga selaput kosong”, apalagi banyak diwarnai dengan tindak kekerasan, sulit diharapkan anak tumbuh sesuai dengan harapan masyarakat.
Anak yang berperilaku menyimpang, termasuk melakukan tindak kekerasan, sering kali adalah bentuk pelarian dari tekanan sosial-psikologis yang dihadapi dalam keluarga dan lingkungan sosial terdekatnya.
Pengalaman telah banyak mengajarkan bahwa anak yang hidup dalam habitus yang buruk niscaya akan tumbuh buruk pula. Kasus pembunuhan ibu kandung oleh anak sendiri seperti yang terjadi di Medan dan Bengkulu adalah pelajaran berharga bagi para orang tua.
Perilaku anak adalah buah dari cara orang tua memperlakukan anak sendiri. Semoga ke depan tidak lagi terjadi kasus serupa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: