Mengapa Anak Tega Membunuh Orang Tua Kandung?
ILUSTRASI Mengapa Anak Tega Membunuh Orang Tua Kandung?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
SEORANG anak yang berani melawan orang tua kandung sering kali disebut sebagai anak durhaka. Bayangkan, jika ada seorang anak yang tidak hanya berani melawan, tetapi tega membunuh orang tua kandung sendiri. Di Medan, awal Desember 2025 lalu, seorang siswi kelas VI SD dilaporkan tega menghabisi nyawa ibu kandung sendiri hanya karena sebab sepele.
Siswi berinisial AI (13 tahun) itu dilaporkan membunuh ibu kandung, F (42 tahun) hanya karena dipicu pelaku kesal ketika ibu kandung memarahi kakaknya. Sebelum terjadi pembunuhan itu, sempat terjadi keributan antara anak dan ibu kandung. Akibat percekcokan itu, diduga AI tega menganiaya ibunya dengan menggunakan benda tajam hingga tewas.
Kasus anak membunuh orang tuanya tidak hanya terjadi di Medan. Di Bengkulu, bulan Agustus 2025, juga dilaporkan seorang anak tega membunuh ibu kandung sendiri. Seperti dilaporkan media massa, seorang ibu rumah tangga berinisial Y (50 tahun) tewas akibat dibunuh anak perempuannya, NR (18 tahun), di rumahnya.
BACA JUGA:Ibu Dibunuh Putri Kandung dengan 20 Tusukan di Medan: Pelaku Lihat Kakak Diomeli
BACA JUGA:Motif Cewek Bunuh Ibu Kandung di Medan: Diduga Ibunda Cerewet
Korban dibunuh saat sedang salat dengan cara dipukul menggunakan ulekan cobek dan ditikam dengan senjata tajam. Polisi langsung menangkap pelaku setelah kejadian. Korban tewas seusai ditusuk tiga kali, di bagian leher dan dada, setelah dihantam di bagian kepala dengan gilingan cobek. Pembunuhan sadis tersebut terjadi saat korban sedang menunaikan salat Zuhur sekitar pukul 13.00 WIB.
FAKTOR PENYEBAB
Selain dua kasus di atas, kasus anak yang tega membunuh orang tua kandung sendiri tidak sekali-dua kali terjadi. Di berbagai wilayah, cerita tentang ulah anak durhaka yang membunuh orang tuanya karena berbagai sebab senantiasa mengejutkan masyarakat di sekitarnya.
Anak yang menjadi pelaku pembunuhan jangan dibayangkan selalu anak yang nakal atau jahat. Anak-anak yang sehari-hari terkesan biasa-biasanya saja, entah kerasukan setan dari mana tiba-tiba bisa bertindak eksplosif.
BACA JUGA:Info Medsos, Pembunuhan Anak terhadap Ibu di Medan: Ubah Arah Penyidikan?
BACA JUGA:Pacar Disekap Delapan Bulan, Dibunuh di Medan: Contoh Pacaran Toxic
Anak-anak yang sehari-hari pemabuk, suka berkelahi, dan kerap terlibat dalam tindak kekerasan, barangkali masih dimaklumi jika suatu saat melakukan tindak kekerasan pada orang tuanya sendiri.
Namun, masalahnya, kenapa anak-anak yang tampak alim dan memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya tiba-tiba bisa lepas kendali. Apa sebetulnya yang melatarbelakangi terjadinya kasus pembunuhan orang tua oleh anak kandung sendiri?
Studi yang dilakukan David P. Frrington (1988) tentang anak yang membunuh orang tua (parricide) menemukan bahwa faktor-faktor seperti kekerasan masa lalu, gangguan mental, dan lingkungan keluarga tidak stabil dapat memengaruhi perilaku anak –termasuk membunuh orang tua kandung sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: