Rembuk Tani Magelang, Menko Pangan Umumkan Harga Pupuk Turun 20 Persen
PUPUK. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan berdialog dengan petani saat Rembuk Tani di Desa Pucang, Secang, Kabupaten Magelang, terkait penerapan Perpres Nomor 113 Tahun 2025, Jumat, 19 Desember 2025.-Heni Agusningtiyas/Magelang-
MAGELANG, HARIAN DISWAY - Pemerintah mengumumkan penurunan harga pupuk hingga 20 persen melalui perubahan tata kelola subsidi nasional dalam kegiatan Rembuk Tani dan Sosialisasi Kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jumat, 19 Desember 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2025 tentang perubahan tata kelola pupuk nasional. Kebijakan tersebut menandai pergeseran sistem subsidi dari pendekatan cost plus menjadi market to market sehingga memungkinkan penurunan harga pupuk tanpa peningkatan signifikan anggaran subsidi negara.
Menurut Zulkifli Hasan, terdapat dua poin utama dalam kebijakan tersebut, yakni penurunan harga pupuk sebesar 20 persen serta pembangunan tujuh pabrik pupuk baru oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Ia menjelaskan bahwa nilai subsidi pupuk relatif tetap di kisaran Rp45 triliun hingga Rp45,5 triliun dan hanya berpotensi naik tipis menjadi sekitar Rp46 triliun.
“Melalui efisiensi dan kebijakan yang tepat, harga pupuk bisa turun, sementara pembangunan pabrik baru tetap berjalan tanpa membebani anggaran negara,” ujar Zulkifli Hasan di sela kegiatan.
BACA JUGA:Skema Pembayaran Subsidi Pupuk Diubah, Pembayaraan Di Awal untuk Bahan Baku
BACA JUGA:BAKN DPR RI Rekomendasikan Skema Subsidi Pupuk Cost Plus Ditinjau Ulang
Ia menegaskan, kebijakan ini merupakan hasil kajian mendalam Badan Pemeriksa Keuangan yang kemudian mendapat persetujuan Presiden. Salah satu kunci efisiensi dilakukan melalui penyaluran subsidi di awal sehingga beban bunga yang selama ini ditanggung industri pupuk dapat ditekan secara signifikan.
Dengan sistem baru tersebut, Zulkifli Hasan berharap PT Pupuk Indonesia mampu membangun satu pabrik setiap tahun, dengan target lima hingga tujuh pabrik dalam lima tahun. Menurutnya, langkah ini penting untuk menjamin ketersediaan pupuk nasional secara berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting bagi sektor pertanian nasional, khususnya dalam tata kelola dan distribusi pupuk. Mulai 1 Januari 2025, pemerintah melakukan deregulasi distribusi pupuk agar petani lebih mudah mengakses pupuk bersubsidi.
“Efisiensi yang kami capai akan dikembalikan kepada petani dalam bentuk diskon harga pupuk sebesar 20 persen,” kata Rahmad.

DIALOG. Menko Pangan Zulkifli Hasan didampingi Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi bersama Wakil Bupati Magelang Sahid menghadiri Rembuk Tani di Desa Pucang, Secang, Kabupaten Magelang, Jumat, 19 Desember 2025. -Heni Agusningtiyas/Magelang-
Menurutnya, forum Rembuk Tani menjadi ruang strategis bagi petani untuk berdiskusi, bertukar gagasan, serta menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemerintah dan BUMN pupuk agar kebijakan berjalan tepat sasaran.
Mewakili Bupati Magelang, Wakil Bupati Magelang Sahid menyampaikan bahwa kehadiran Menko Pangan dalam Rembuk Tani menjadi kehormatan sekaligus penyemangat bagi daerah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Ia memaparkan bahwa luas lahan pertanian mencapai 81.636 hektare dengan potensi padi, jagung, dan hortikultura yang besar.
Ia menambahkan, produktivitas pertanian sangat bergantung pada kepastian ketersediaan dan keterjangkauan pupuk. Oleh karena itu, Pemkab Magelang menyambut baik perubahan HET dan penambahan volume pupuk bersubsidi, serta berkomitmen mengawal distribusi agar tepat waktu dan tepat sasaran. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: