127 Gunung Api Aktif di Indonesia, 27 Berstatus Waspada hingga Siaga, 15 Juta Jiwa Terpapar Risiko

127 Gunung Api Aktif di Indonesia, 27 Berstatus Waspada hingga Siaga, 15 Juta Jiwa Terpapar Risiko

Penampakan Gunung Semeru saat mengalami erupsi pada 1 Desember lalu.-magma.esdm.go.id-

Saat ini, Badan Geologi mengoperasikan 74 pos pengamatan gunung api dan memantau secara real time 69 gunung api aktif di seluruh Indonesia.

Pemantauan tersebut diperketat menjelang akhir tahun seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan bertepatan dengan puncak musim hujan.  

Ia menambahkan, sejumlah gunung api dengan tingkat aktivitas tinggi dan sejarah erupsi panjang antara lain Gunung Merapi, Semeru, Anak Krakatau, Kelud, dan Sinabung. 

"Gunung-gunung tersebut dikenal sering mengalami erupsi dengan karakteristik berbeda, mulai dari lontaran abu, awan panas guguran, hingga aliran lahar," kata Hadi.  

BACA JUGA:Erupsi Gunung Semeru Paksa 346 Warga Mengungsi

BACA JUGA:Tiga Desa Terdampak Erupsi Semeru, Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Gunung Semeru, misalnya, tercatat beberapa kali mengalami erupsi pada awal Desember 2025. 

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami empat kali erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak pada 7 Desember 2025. Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau Siaga.  

PVMBG pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan, antara lain larangan beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak, serta pembatasan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah karena potensi bahaya lontaran material pijar.  

Selain erupsi, Badan Geologi juga mengingatkan potensi bahaya lanjutan seperti hujan abu dan aliran lahar, terutama saat intensitas hujan meningkat. 

Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga akhir Januari 2026 dan berpotensi memperbesar dampak aktivitas gunung api di wilayah rawan.  

Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan bencana geologi yang tinggi. 

Pemerintah mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api aktif untuk terus memantau informasi resmi dan mematuhi rekomendasi dari otoritas terkait guna menghindari risiko bencana. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: