Rewind Dunia Game Sepanjang 2025: Polemik AI Sampai Kebangkitan Game Indie
Tiga hal besar yang terjadi di industri game sepanjang 2025. --Adobe
Beberapa studio mencoba pendekatan hati-hati, memanfaatkan AI untuk mendukung desain gameplay tanpa merusak ekosistem kreator.
Di sisi lain, penggunaan AI untuk pengisi suara dan aset kreatif menimbulkan kekhawatiran serius terhadap masa depan pekerja seni.
Salah satunya adalah Call of Duty 7 yang dikritik habis-habisan oleh gamer pemerintah.
Sebetulnya untuk urusan grafis Call Of Duty 7 terbukti mutakhir, namun beberapa aset di dalam game-nya dibuat dengan AI generatif. Hal itu sontak menimbulkan protes. Terutama oleh Pemerintah California yang mengusut perkara itu.
Nah, masalah lain muncul. Yakni biaya pengembangan AI yang terus meningkat. Investasi pusat data yang mulai goyah, serta ketergantungan pada pihak ketiga memunculkan kekhawatiran akan gelembung AI. Karena itu pula deprofesionalisasi makin kentara.
BACA JUGA:Jutaan Gamer Tertipu Video Gameplay GTA 6 Terbaru, Ternyata Bikinan AI
Istilah deprofesionalisasi menjadi sorotan tajam pada tahun2025. PHK massal dan rendahnya ambang masuk industri membuat tenaga kerja game terjebak dalam pola kerja yang toxic.
Stabilitas menghilang, upah tertekan, dan kekuasaan terkonsentrasi pada segelintir figur kreatif inti.
Di sisi lain, muncul alternatif berupa kolaborasi lintas studio menengah yang berbagi sumber daya dan risiko.
Model ini menawarkan stabilitas tanpa harus bergantung pada raksasa industri. Meski belum dominan, pendekatan ini memberi secercah harapan bagi struktur kerja yang lebih adil.
Game Indie Semakin Berjaya

Clair Obscur: Expedition 33 Sabet Gelar Game of the Year 2025.--Epic Games
Di luar hiruk-pikuk krisis korporasi besar, 2025 justru menjadi tahun kebangkitan bagi game indie. Ketika studio raksasa tersendat oleh biaya produksi tinggi dan risiko finansial besar, pengembang independen tampil gesit memanfaatkan celah pasar.
Tim kecil dengan struktur ramping mampu merilis game inovatif yang langsung menemukan audiensnya, tanpa harus mengejar skala blockbuster.
Bukti terbesarnya adalah Clair Obscur: Expedition 33. Game RPG yang dibuat oleh Sandfall Interactive itu berhasil menyabet juara di The Game Awards dan The Golden Joysticks 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: