Kegiatan IPMG Stakeholders Forum 2024, di Jakarta (12/12). International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), yang mewakili perusahaan riset biofarmasi global terkemuka di Indonesia, hari ini mengadakan Forum Diskusi Pemangku Kepentingan untuk pertama kalinya.
Acara ini dihadiri lebih dari 200 pemangku kepentingan yang mewakili kedutaan besar, Kementerian Kesehatan, BPOM, PMK, Kementerian Keuangan, kelompok pasien, asosiasi medis, institusi publik, akademisi, perusahaan farmasi dan alat kesehatan, dan pemangku kepentingan utama lainnya, untuk membahas peran penting obat dan vaksin inovatif dalam mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mentransformasi lanskap kesehatan di Indonesia.
Ketua Umum IPMG, Dr. Ait-Allah Mejri; Wakil Ketua IPMG, Evie Yulin (kanan) dalam kegiatan konferensi pers IPMG Stakeholders Forum 2024, di Jakarta (12/12). Dalam forum tersebut, IPMG menyuarakan manifesto yang terdiri dari 5 pilar komprehensif: pembentukan satuan tugas nasional, peninjauan kriteria pengadaan obat dan vaksin yang lebih efektif secara biaya; percepatan penilaian teknologi kesehatan (HTA) penguatan kerangka regulasi (BPOM) dan prioritisasi pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan. IPMG juga mengundang para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam menyusun call to action dari manifesto tersebut sebagai langkah awal memperkuat infrastruktur kesehatan, dan menciptakan sistem kesehatan yang transparan, efisien, dan berkelanjutan.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan di kegiatan IPMG Stakeholders Forum 2024, Jakarta (12/12). Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan menyampaikan pemerintah ingin menyediakan akses dan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangka