Pembunuh dari Chicago Menilai Penjara Indonesia

Sabtu 30-10-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

Dilanjut: "Stella sekarang tinggal dengan seorang teman dari Australia, tetapi saya diizinkan untuk memeluknya dan menciumnya setiap kali mereka berkunjung. Jika saya berada di penjara di AS, saya hanya akan melihatnya di balik kaca. Di sana, siapa pun yang memiliki keyakinan kriminal mereka perlakukan seperti monster."

Kok, Mack bisa membandingkan penjara Indonesia dengan AS?

Mack: "Saya tahu, karena saya pernah berada di juvie (penjara remaja) ketika saya berusia 16 tahun setelah saya berkelahi dengan ibu saya (yang akhirnya dibunuh itu)."

Motif pembunuhan tersebut simpang siur. Memang, ada pertengkaran pada hari pembunuhan. Tapi, saat menjalani hukuman, Mack mengumbar cerita (via medsos) bahwa dia membunuh ibunyi karena dendam.

Mack, anak tunggal. Dari keluarga kaya AS. Ayahnyi komposer musik jazz kenamaan AS, James L. Mack. Yang meninggal 2006, ketika berlibur bersama keluarga (termasuk Mack usia 10) di sebuah hotel di Yunani.

Mack meyakini, James L. Mack dibunuh istrinya, Sheila, yang juga ibunda Mack. Sebelum meninggal, James meninggalkan wasiat warisan USD 2,2 juta ke istri. Tapi, media massa Daily Mail pada 2006 melaporkan, James L. Mack meninggal karena kanker paru.

Setelah Sheila meninggal, warisan itu semestinya jatuh ke Mack. Tapi, pihak keluarga melapor ke bank sehingga warisan itu tidak bisa dicairkan Mack.

Kasus itu dari perspektif media massa AS menggambarkan kondisi peradilan dan hukuman di Indonesia. Yang, kata Mack: Terbaik di dunia. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait