Hari pertama pembukaan Kya-Kya Reborn memang membeludak. Namun, perhatian pengunjung tertuju pada satu titik. Yakni panggung di dekat perempatan Slompretan. Baru pada hari kedua, destinasi tambahan Kya-Kya Reborn mulai dinikmati.
--
KYA-KYA Reborn memang tak hanya mengandalkan street food untuk memikat para pengunjung. Tetapi juga menyediakan destinasi lain seperti spot mural dan becak wisata. Hasilnya pun lumayan.
Di sepanjang Jalan Kembang Jepun, terdapat dua spot yang sudah dimural. Spot yang paling besar berada di dekat gerbang naga sisi barat. Persisnya, di dinding sisi timur Toko Anugrah Jaya Stationery.
BACA JUGA:Kya-Kya Reborn Setelah Dibuka: Kurang Banyak Menu Chinese Food
Dinding yang agak luas itu telah penuh dengan gambar khas kebudayaan Tionghoa. Ada gambar dua barongsai ukuran raksasa. Dihiasi oleh bunga dan awan warna-warni. Di bagian tengahnya, ada gambar pintu bertulisan: Kembang Jepun.
Dibantu dengan penerangan lampu yang cukup, spot itu pun kini menjadi daya tarik sendiri. Apalagi sudah berhias beberapa lampion yang menggantung di atasnya. Serta akses yang sudah berpaving dengan ditumbuhi rumput dan pohon di sisi kanan kiri.
Setiap pengunjung yang melewatinya selalu tertarik untuk singgah sejenak. Tentu dinding mural itu dijadikan latar untuk berswafoto. Bahkan, mereka perlu mengantre untuk mendapat giliran.
Mural di kawasan Kya-Kya menjadi spot foto menarik bagi pengunjung.-Praska Bramasta-Harian Disway-
“Pinter aja sih bikin spot kayak gini. Pasti banyak yang suka buat foto-foto. Karena kan instagramable,” ujar Febrina Dwi Sari lantas tertawa agak malu. Dia datang bersama beberapa kawannyi. Mereka bukan warga asli Surabaya, melainkan mahasiswi dari salah satu kampus swasta.
Febrina memang penasaran dengan Kya-Kya Reborn. Sebab, video persiapan pembukaan Kya-Kya sempat viral beberapa hari sebelumnya. Perempuan 19 tahun itu pun mengajak beberapa kawan kampusnyi.
Meski Febrina tak mengerti bahwa Kya-Kya pernah dibuka pada 2004 silam. “Kalau itu, saya gak tahu, sih. Tahunya cuma kawasan ini bekas kampung pecinan, gitu aja,” tandas perempuan asal Blitar yang berkunjung pada hari kedua pembukaan Kya-Kya, Minggu, 11 September 2022.
Selain spot mural, destinasi becak wisata juga banyak peminat. Terdapat tujuh armada yang mangkal di Jalan Slompretan. Semua becak itu sudah dihias dengan lampu warna-warni yang membentuk serupa sayap di sisi kanan-kiri.
Pengunjung menikmati makanan dengan duduk di tempat yang ditata di sepanjang Jalan Kembang Jepun.-Praska Bramasta-Harian Disway-
Pun demikian dengan si pengayuh becak. Mereka mengenakan baju tradisional Tionghoa. Warnanya dipilih mencolok: kuning. Memakai ikat kepala merah.