SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sudah sebulan Legionellosis mewabah di Argentina. Penyakit itu kini diwaspadai Kementerian Kesehatan dan semua Dinas Kesehatan di Seluruh Indonesia. Gejalanya mirip Covid-19.
Seperti dilansir dari laman WHO, awalnya penyakit ini diidentifikasi sebagai pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Baru setelah 3 September 2022, bakteri legionella berhasil diidentifikasi sebagai penyebab pneumonia. Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Surat Edaran (SE) pencegahan atau waspada dini terkait penyakit legionellosis itu. Umumnya edaran itu mirip dengan pencegahan Covid-19. "Kita keluarkan Surat Edaran ke Faskes ke Rumah Sakit maupun Klinik itu dalam rangka kewaspadaan dini,"kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina, Selasa, 27, September 2022. Dia menyampaikan, kasus penyakit tersebut diketahui sudah ada di luar pulau Jawa. Artinya, di Surabaya belum ada kasus tersebut. Kendati begitu kewaspadaan harus terus ditingkatkan. "Kalau saya ketahui di luar Jawa sudah ada beberapa. Tapi di Surabaya belum ada kasusnya,"ujarnya. Sesuai SE Nomor: 443.33/31474/436.7.2/2022, Nanik menjelaskan, sudah disebutkan gejala penyakit tersebut dan tata cara penanganan sesuai SOP. "Suratnya sudah dikirimkan ke faskes. Misalkan ada warga atau masyarakat yang punya gejala seperti yang kita sebutkan, langsung hubungi puskesmas terdekat"ujarnya. Legionellosis bisa menyerang semua umum. Terutama, khusus untuk usia lanjut yang beresiko tinggi dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid. "Sekitar 75-80 persen menyerang lebih dari 50 tahun. Jadi kita harus waspada yang sudah lansia plus yang kena komorbid harus hati-hati,"jelasnya. Identifikasi dilakukan melalui pelaksanaan surveilans pneumonia. Kemudian, Influenza Like Illness (ILI) atau Severe Acute Respiratory Infection (SARI) dengan memanfaatkan aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). "Nanti ada screening juga waspada dini ada tahapan-tahapan yang harus kita lakukan untuk kita tentukan orang itu terkena leoginolisi,"jelasnya. Gejala yang muncul mirip Covid-19. Yakni batuk berdahak, demam, myalgia (nyeri otot), diare, dispnea (sesak nafas), kehilangan nafsu makan, lemah lesu, dan sakit kepala. Penularan bisa melalui udara, makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri. "Masa inkubasi penyakit Legionellosis antara 2 hingga 10 hari, rata-rata 5-6 hari,"tuturnya. (*)Waspada! Legionellosis Mirip Covid-19: Gejala Batuk Berdahak Hingga Sesak Napas
Selasa 27-09-2022,14:03 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin
Kategori :
Terkait
Rabu 04-06-2025,12:42 WIB
Covid-19 Merebak di Asia Tenggara, Ini Respons Pemkot Surabaya
Selasa 03-06-2025,22:26 WIB
Istana Serukan Kewaspadaan Usai Munculnya Kasus Baru Covid-19
Selasa 03-06-2025,18:47 WIB
Waspada Lonjakan Kasus COVID-19 di Asia Tenggara: Bagaimana Situasi Indonesia?
Minggu 01-06-2025,04:33 WIB
Pemilihan IDI Cabang Surabaya yang Tidak Biasa
Kamis 10-04-2025,13:31 WIB
WHO Ingatkan Ada Pandemi Baru, Pandemic Treaty Solusi Atasi Ketimpangan Akses Kesehatan
Terpopuler
Minggu 08-06-2025,14:17 WIB
Head to Head dan Prediksi Portugal vs Spanyol di Final UEFA Nations League
Minggu 08-06-2025,21:11 WIB
Persebaya Promosikan Bibit Muda Gacor ke tim senior, Siapa Saja?
Senin 09-06-2025,05:39 WIB
Rating Pemain Portugal Pasca Juara UEFA Nations League, Terbaik Bukan Cristiano Ronaldo
Minggu 08-06-2025,23:36 WIB
Rating Pemain Jerman Usai Dihajar Perancis 0-2, Ter Stegen Tertinggi!
Minggu 08-06-2025,14:29 WIB
Portugal vs Spanyol: Ronaldo dan Yamal Saling Puji Jelang Final UEFA Nations League
Terkini
Senin 09-06-2025,08:00 WIB
5 Tren Wellness yang Ternyata Tidak Memberikan Manfaat
Senin 09-06-2025,07:31 WIB
Viktor Gyokeres Top Skor UEFA Nations League 2024/2025, Kalahkan Ronaldo!
Senin 09-06-2025,07:00 WIB
Nuno Mendes: Dulu Sering Cedera, Kini Pemain Terbaik UEFA Nations League
Senin 09-06-2025,06:17 WIB
Rating Pemain Spanyol yang Kena Comeback Portugal di Euro Nations League, Siapa Terburuk?
Senin 09-06-2025,05:39 WIB