Suami Bacok Anak-Istri di Depok dalam Teori Konflik

Kamis 03-11-2022,04:45 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

KDRT lagi. Rizky Noviyandi Achmad, 31, membacok istri, N, 31, dan anak perempuan, KPC, 11, di Depok, Jabar, Selasa, 1 November 2022. KPC tewas, N luka parah. Penyebab, N minta cerai, berkemas pergi.

KEJADIAN itu bahan pelajaran masyarakat. Khususnya para istri. Kalau minta cerai, hati-hati. Suami bisa menganiaya. Bahkan fatal.

Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar di konferensi pers Mapolres Depok, Rabu, 2 November 2022, menceritakan kronologinya.

Rizky pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, bagian rekrutmen sejak Februari 2019. N, ibu rumah tangga. Mereka punya anak dua, yaitu KPC dan si bungsu usia 1,5 tahun. Tinggal di rumah kluster dua lantai, Pondok Jatijajar, Tapos, Depok.

Senin malam, 31 Oktober 2022, Rizky nyabu bersama teman-teman di suatu tempat (bukti, tes urine positif narkoba). Ia mengaku pusing, sering cekcok dengan istri.

Rizky juga mengaku ke polisi, kesal pada si sulung KPC (kelas V SD). Pengakuannya: ”Dia (KPC) sudah saya sekolahkan, saya didik dengan pengajian dan les, tapi selalu tidak menjawab kalau saya tanya.”

Selasa dini hari, 1 November 2022, jelang subuh, Rizky pulang. N bertanya ke Rizky: ”Mengapa selalu pulang pagi, Mas? Dari mana?”

Ternyata Rizky emosi. Menjawab membentak-bentak. N menangis, bilang minta cerai. Enggak kuat kalau terus begitu.

Rizky pergi menuju masjid dekat rumah. Salat Subuh berjamaah.

Pulang dari masjid, ia lihat N dan KPC siap berangkat. KPC berseragam SD, siap berangkat sekolah, diantarkan N.  Itu sebenarnya rutin sehari-hari. Tapi, ada yang tidak biasa. N bawa koper, sambil menangis.

Di ruang tamu, Rizky bertanya ke N, mau ke mana? N tetap menangis. Rizky bertanya ke KPC, seperti biasa: Ogah komunikasi dengan ayah.

Golok di kolong meja diambil Rizky. Dibacokkan berkali-kali ke KPC. Menurut polisi, beberapa kena kepala, leher, jari kedua tangan putus semua, tumbang ke lantai. Darah ambyar memuncrat deras.

Saat histeris, N dihajar golok juga. ”Rincian luka masih diperiksa,” kata Kombes Imran.

Kejadian itu dilihat adik kandung Rizky, inisial S, yang tinggal di lantai 2. S turun tangga, melihat itu. Tapi, ia takut, lalu naik lagi.

Rizky, masih pegang golok, mengambil bayinya. Digendong keluar rumah. Tangan kiri menggendong, tangan kanan pegang golok berlumuran darah.

Kategori :