Cheng Yu Pilihan Xavier Quentin: Yi Shen Zuo Ze

Jumat 11-11-2022,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Tomy C. Gutomo

XAVIER Quentin Pranata alias Lin Huayong 林华勇 ingin terus bisa memberdayakan orang lain –terutama kaum mustad'afin (lemah dan tertindas). Makanya, ia tak berhenti memperbaiki diri. Associate pastor di Gereja Happy Family Center ini barangkali terinspirasi oleh pepatah yang disadur dari wejangan filsuf agung Konfusius, "以身作则" (yǐ shēn zuò zé): memberikan contoh dengan perbuatan baik diri sendiri. Alias, tidak hanya bicara, tapi dilengkapi dengan bukti nyata.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan dr Ario Djatmiko: Ren Xin Ren Shu

Maklum, Konfusius dalam kitab Lunyu (论语) menegaskan, "其身正, 不令则行; 其身不正, 虽令不从" (qí shēn zhèng, bù lìng zé xíng; qí shēn bù zhèng, suī lìng bù cóng): kalau dirinya lurus, tanpa diperintahpun orang lain akan melakukannya; sebaliknya kalau dirinya tidak lurus, diperintahpun orang lain tak akan melakukannya.

Itulah mengapa Konfusius dalam kitab Daxue (大学) menyebutkan, "自天子以至于庶人, 壹是皆以修身为本" (zì tiān zǐ yǐ zhì yú shù rén, yī shì jiē yǐ xiū shēn wéi běn): dari raja sampai rakyat jelata, mempunyai satu kewajiban yang sama, yaitu mengutamakan pembinaan diri sebagai hal yang paling utama.

Alkitab mengajarkan hal serupa. Efesus 5:15, misalnya, meminta kita untuk memperhatikan dengan seksama bagaimana kita menjalani hidup. "Jangan seperti orang bebal, tetapi [hiduplah] seperti orang arif."

Apa bedanya orang bebal dan orang arif? Konfusius dalam kitab Lunyu mewejang, "君子求诸己, 小人求诸人" (jūn zǐ qiú zhū jǐ, xiǎo rén qiú zhū rén): orang arif menuntut diri sendiri, orang rendah budi menuntut orang lain. (*)

 

Kategori :