Belajar Sejarah di Tugu Pahlawan: Roode Brug Soerabaia Bikin Merinding

Minggu 18-12-2022,13:34 WIB
Reporter : Yulita Intania
Editor : Salman Muhiddin

Komunitas Roode Brug Soerabaia menyuguhkan pertunjukan gratis di Tugu Pahlawan, Minggu 11 Desember 2022. Aksi teatrikal rutin itu jadi magnet pengunjung. Sambil menghibur, mereka juga memberikan pembelajaran sejarah kepada generasi muda.

Teriakan salah satu pemain menggema di halaman Tugu Pahlawan, Minggu 11 Desember 2022. Pengunjung langsung menoleh ke sumber suara. 

Barisan pejuang mulai bergerak. Lengkap dengan pakaian pejuang dan senjata laras panjang. 

Matahari sudah meninggi, pukul 08.00. Ada apa gerangan?

Rupanya ada komunitas Roode Brug Soerabaia sedang menampilkan pertunjukan teatrikal. Mereka mengerahkan 23 personel. Separo jadi pihak pejuang Surabaya. Sisanya sekutu dari Inggris. Ada pula yang memerankan prajurit Jepang.

Roode Brug merupakan komunitas pencinta sejarah Surabaya yang didirikan Ady Setyawan. Aksi teatrikal itu merupakan rangkaian pertempuran 10 November 1945 yang melibatkan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).

Acara dimulai dengan pembacaan naskah proklamasi. Belanda yang menang perang Dunia II tak mengakui kemerdekaan Indonesia. Dibantu sekutunya, Inggris, mereka ingin menguasai kawasan Indonesia lagi.

Bendera Inggris tertancap di tanah. Pasukan sekutu bersembunyi di balik karung goni yang ditumpuk. Kawat duri ditebar di berbagai sudut. 


Bendera Inggris tertancap di tanah, melambangkan tentara sekutu yang ingin membangu Belanda menguasai Indonesia lagi.-Yulita Intania-

Prajurit TRIP membawa celurit dan bambu runcing. Ada yang membawa senapan, namun jumlahnya tetap kalah dengan tentara sekutu.  

Merdekaaaaa!!” teriak pejuang di barisan depan. Wajahnya memerah. Marah. Matanya fokus membidik ke arah tentara sekutu yang berlindung di balik tumpukan sak pasir.

Suara letusan dari petasan bersahutan. Seolah-olah terjadi tembakan betulan. Asap putih mengikuti setelahnya. Barisan pejuang merangkak maju saat sekutu mulai menyerbu.

Teriakan dilontarkan oleh si pemain ketika masing-masing kubu telah berdiri berhadap-hadapan. Siap untuk bertempur. Adegan ini sukses menyita perhatian penonton karena sudah masuk klimaks cerita. 

Aaarrgghhh….,” teriak kesakitan oleh pejuang Indonesia dengan sedihnya mereka gugur di medan perang. Lagu gugur bunga dimainkan setelahnya. 

Tak terasa bulir air mata jatuh begitu saja mengenai pipi, sangat terharu dengan adegan gugurnya pejuang Indonesia yang sangat menyakitkan iris hati itu. 

Beberapa pejuang Indonesia berdiri tersok-seok. Mereka tak takut mati. Dengan kekuatan yang tersisa, ia menancapkan Sang Saka Merah Putih ke tanah. 

Di titik darah penghabisan itu, mereka berteriak:"Merdekaaaaaaaaaa!!!!!".


Komunitas Roode Brug Soerabaia berkumpul di lapangan Tugu Pahlawan, Minggu, 11 Desember 2022.-Yulita Intania-

Merinding. Itulah akhir pertunjukan itu. Semua penonton bertepuk tangan. Pejuang Roode Brug membalas dengan senyuman. Beberapa di antara mereka membungkuk dan mengucapkan terimakasih. 

"Saya terharu ya baru sekali nonton ngajak istri dan anak, itung-itung buat kasih pelajaran anak kalau sejarah ini ada," kata Nur Abdillah, salah satu pengunjung.

Rupanya belajar sejarah tak hanya lewat buku. Pertunjukan teatrikal yang digelar rutin oleh Roodebrug terbukti mampu meningkatkan kepedulian dan literasi warga. 

"Saya berperan sebagai tentara pelajar wanita, saat memerankan peran tentara ini memang saya merasakan adanya semangat membara ya, walaupun saat rekan saya pura-pura mati tertembak saya beneran nangis," ucap Geraldine salah satu peserta teatrikal.

Bagi yang tak sempat nonton, tenang saja.  Roode Brug Soerabaia hadir kembali di Tugu Pahlawan dua kali sebulan. Tiap Minggu pagi. (*)

Yulita Intania

Mahasiswa FISIP Untag Surabaya

Kategori :