Artis Venna Melinda ternyata ngegas. Setelah lapor polisi bahwa dirinyi korban KDRT suami, Ferry Irawan, dia memakai pengacara Hotman Paris Hutapea. Kata Hotman, diduga tulang rusuk Venna patah akibat KDRT. Urusan jadi panjang.
KDRT terjadi Minggu (8/1), lapor polisi Senin (9/1), merekrut Hotman Selasa (10/1). Sangat cepat untuk ukuran proses kasus KDRT.
Padahal, polisi masih penyelidikan awal. Baru saja didengar keterangan korban dan terduga pelaku. Belum saksi-saksi lain. Belum bukti rekaman CCTV. Setelah itu pun, masih akan ditawarkan mediasi damai.
Dengan merekrut pengacara Hotman, bisa ditafsirkan Venna menutup kemungkinan damai. Dia ngegas. Mungkin, saking jengkelnya.
Hotman belum bilang oke. Namun, ia mengunggah ke Instagram Selasa (10/1).
”Halo, selamat pagi, pagi ini Hotman mendapatkan telepon dari Venna Melinda yang lagi berbaring kesakitan di rumah sakit di Surabaya, menelepon saya. Dia minta saya jadi kuasa hukumnya.”
Hotman cerita, Venna mengungkapkan semua persoalan. Venna mengeluh kesakitan di bagian rusuk. Menurut Hotman, tulang rusuk Venna patah. Selain mengaku hidungnyi yang berdarah-darah karena diseruduk jidat Ferry Irawan.
Venna curhat ke Hotman. Dia sangat kecewa pada polisi. Sebab, setelah diperiksa di Polda Jatim, Ferry dibebaskan polisi. Sebaliknya, Venna meminta Ferry ditahan. Kata Hotman, Venna berkata begitu sambil menangis.
Hotman meminta pihak Polda Jatim memperhatikan kasus itu. Ditulis Hotman: ”Bapak Kapolda Jawa Timur, mohon memberikan atensi hukum khusus kepada kasus ini. Karena ini sangat menarik perhatian seluruh rakyat Indonesia.”
Hotman belum oke atas permintaan Venna, tapi juga tidak menolak. Mungkin masih negosiasi tarif. Sebab, Hotman cuma diminta memperkuat tim. Kini sedang ditangani pengacara yang adik kandung Venna.
Dari pernyataan Hotman itu, kecil kemungkinan Venna-Ferry berdamai. Walaupun bisa saja kemudian mereka damai.
Mengapa Venna ngegas? Bukankah selama ini mereka harmonis?
Melalui YouTube Orami, Venna Melinda menceritakan sikap Ferry Irawan. Selalu emosi jika tak dituruti keinginannya berhubungan suami istri.
Venna: ”Lucunya, kalau aku nggak ready gitu ya. Misalnya nunda, karena lagi ini-itu. Dia ngamuknya, bener-bener ngamuk sejadi-jadinya. Itu yang betean. Kayak anak kecil yang nggak dapat permen.”
Itu diperkuat polisi. Kasubdit IV Renakta Dit Reskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto kepada pers, Senin (9/1). ”Dari keterangan korban, pihak terlapor sering melakukan ancaman kekerasan kepada korban. Ancaman kekerasan fisik.”