Dua kalimat: ”Kayak anak kecil yang nggak dapat permen,” kata Venna. Juga, ”Ancaman kekerasan fisik,” tutur Hendra. Itu mengungkap karakter Ferry.
Suami berkarakter begitu sangat banyak. Belum ada riset, berapa jumlahnya. Tapi, sangat banyak. Tampak dari berbagai kasus yang dimuat media massa. Juga, yang tidak dimuat media massa karena menimpa rakyat jelata nan papa.
Kata Venna: ”Kayak anak kecil” mungkin maksudnya kekanak-kanakan. Sudah dewasa, tapi perilaku seperti anak-anak.
Dan Kiley dalam bukunya, The Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grown Up (1983), mengulas karakter pria seperti itu. Buku tersebut best seller, sampai jadi rujukan banyak psikolog profesional. Jadi gelombang psikologi pop.
Kiley adalah doktor psikologi, meninggal 27 Februari 1996, di Tucson, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, di usia 54 tahun. Setelah bukunya terbit, muncul istilah psikologi The Peter Pan Syndrome. Itu istilah psikologi pop. Bukan penyakit jiwa. Tidak masuk diagnostic and statistical manual for mental disorder (DSM).
Buku itu tenar karena Kiley mengutip istilah Peter Pan. Tokoh fiktif pria dewasa dalam novel karya novelis Skotlandia Sir James Barrie Matius, bertajuk Peter Pan, ditulis 1904, diterbitkan 1928.
Sir James Barrie kelahiran Skotlandia, 9 Mei 1860, meninggal di London, Inggris, 19 Juni 1937. Novelnya, Peter Pan, terkenal dunia. Sampai dijadikan karya drama, film, dan serial televisi yang juga ditonton masyarakat Indonesia.
Novel Peter Pan sangat memikat. Tak lekang dimakan zaman. Karakter Peter Pan sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan relevan hingga kini. Tapi, buku psikologi karya Dan Kiley lebih menarik lagi. Sebab, di situ diurai kajian psikologi tentang karakter itu.
Inti buku Kiley, ya persis karakter Peter Pan. Yang sebagian dari pria dewasa sekarang punya karakter itu. Tinggal ukuran kadarnya. Peter Pan banget atau tipis-tipis saja.
Disebutkan sepuluh tanda pria dewasa seperti itu. Bisa menyangkut sepuluh item tersebut, bisa juga sebagian saja.
1) Ia berhubungan dengan ibunya hampir setiap hari. Meskipun ia sudah dewasa. Karena ibunya terlalu mengkhawatirkannya, menyiapkan makanan, mencuci piring si anak laki itu.
2) Ia bertingkah seperti anak kecil, remaja, atau orang yang jauh lebih muda dari usianya. Ia bisa mengamuk atau berpesta sepanjang malam, dengan orang-orang yang sepuluh tahun lebih muda darinya.
3) Ia bertindak seolah-olah semua wanita dekat, harus melayaninya. Ia berharap untuk dirawat dan dimanjakan sesuai permintaan. Ia akan dengan senang hati mengambil, tapi tak pernah memberi.
4) Ia tidak bisa mempertahankan hubungan romantis jangka panjang yang stabil. Mantan pacar atau istri akhirnya menjadi musuh.
5) Ia fobia komitmen di hampir semua bidang kehidupan. Meskipun, ia membutuhkan pasangan. Butuh waktu sekitar enam bulan baginya untuk membeli suatu benda.
6) Ia punya sedikit teman dekat. Teman adalah ibunya, dan orang asing yang ia temui saat bermain atau berpesta.