Waspadai Tawaran Tawaran Kerja Palsu di Luar Negeri

Waspadai Tawaran Tawaran Kerja Palsu di Luar Negeri

Penyelenggaraan Temu Masyarakat Indonesia (TMI) di Poipet, Provinsi Banteay Meanchey – provinsi yang berbatasan langsung dengan Thailand oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.-disway.id-

HARIAN DISWAY – Bekerja di luar negeri dan bergaji besar masih menjadi keinginan banyak warga Indonesia. Tapi harus diwaspadai karena banyak penipuan bermodus tawaran kerja tersebut. Itu pula yang dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.

Mereka terus memperkuat upaya perlindungan WNI melalui pendekatan langsung kepada komunitas. Termasuk menemui dua WNI yang menjadi korban sindikat penipuan daring di Kamboja.

"Salah satu langkah konkretnya adalah penyelenggaraan Temu Masyarakat Indonesia (TMI) di Poipet, Provinsi Banteay Meanchey – provinsi yang berbatasan langsung dengan Thailand," kata Konselor KBRI Phnom Penh, Djumara, melalui keterangan resmi, Sabtu 10 Mei 2025 dan dikutip disway.id.

TMI digelar di Gedung Methaphon Poipet dan dihadiri lebih dari 150 WNI. Dalam acara tersebut, KBRI menyampaikan materi seputar layanan kekonsuleran, perlindungan hukum, bahaya narkoba, serta tertib lalu lintas.

BACA JUGA:Penyalur TKI Ilegal Dibekuk Polisi

BACA JUGA:Cerita Prabowo Selamatkan TKI dari Hukuman Gantung di Malaysia: Peran Aktivis Sangat Penting

Ada pula kampanye anti-penipuan digital dengan pesan "anti-scam online" yang bertujuan untuk mengingatkan para WNI akan maraknya tawaran kerja palsu. "TMI bukan sekadar forum sosialisasi, tapi juga sarana membangun komunikasi dua arah, memperkuat solidaritas sesama WNI, dan meningkatkan kesadaran hukum," katanya.

Sehari sebelum kegiatan tersebut, KBRI Phnom Penh juga mengunjungi Pusat Detensi Imigrasi Siem Reap dan bertemu Kepala Pusat Detensi Mayjen Po Seng Leang.

Pada pertemuan itu keduanya membahas penanganan kasus WNI bermasalah, percepatan repatriasi, dan perlindungan hak-hak dasar WNI yang ditahan.

Selama kunjungan, Djumara juga meninjau langsung kondisi dua WNI asal Lampung dan Jakarta yang sebelumnya diamankan dari sindikat penipuan daring di Provinsi Oddar Meanchey.

Menurut Djumara, kedua WNI tersebut berada dalam kondisi sehat dan telah menerima bantuan logistik dari KBRI dan proses repatriasi keduanya ditargetkan akan selesai pada pertengahan Mei 2025.

BACA JUGA:Jubir TKN Ingatkan Peran Prabowo Selamatkan TKI dari Hukuman Mati di Malaysia

Melalui pendekatan proaktif seperti TMI dan kunjungan ke pusat detensi, KBRI Phnom Penh menegaskan komitmennya untuk terus hadir melindungi WNI, tidak hanya dalam situasi darurat, tetapi juga dalam upaya pencegahan, edukasi, dan penguatan komunitas secara berkelanjutan.

Berdasarkan data 2024, jumlah WNI yang berada di Kamboja dengan izin tinggal mencapai lebih dari 131.000 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: