Menurut Ramadhansyah, tantangan yang dihadapi PLN saat ini lebih kompleks. Sebab, PLN tidak hanya dituntut untuk menyediakan layanan kelistrikan. Tapi, juga diminta untuk bisa merespons secara cepat kebutuhan pelanggan atau masyarakat.
”Kolaborasi dan peningkatan sinergisitas antara semua pihak membuat pekerjaan ini dapat berjalan tepat waktu dan zero accident. Kami juga berterima kasih atas dukungan berbagai pihak mulai dari PLN Grup Jawa Timur dan seluruh stakeholder yang terlibat,” ucapnya.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan Wiluyo Kusdwiharto menambahkan, berhasilnya pemberian tegangan pertama GI 150 kV Sedati itu merupakan upaya rangkaian peningkatan keandalan kelistrikan.
”Sebelumnya di awal Januari, telah diberikan energi ke underground cable (UGC) 150 kV Sedati–Buduran dan gas insulated switchgear (GIS) 150 kV Buduran (2 jalur jaringan),” jelasnya.