GRESIK, HARIAN DISWAY - Puluhan warga melingkar memadati tepi arena yang dibatasi tali tambang di Desa Setro, Menganti, Gresik. Sorakan demi sorakan mereka lontarkan untuk membakar semangat dua pegulat yang berlaga di karpet karung goni berukuran 6×8 meter.
Bak tradisi Sumo asal Jepang, pegulat pria bertelanjang dada dengan menggunakan ikat kepala dan selendang dengan warna yang berbeda. Keringat mulai membasahi pelipis para pegulat. Iringan gamelan gending becek menjadi pengisi kekosongan pada saat pertandingan berlangsung. Suasana pun semakin riuh saat salah satu pegulat terbanting dan punggungnya jatuh menyentuh tanah. Dengan jatuhnya pegulat tersebut, ia dinyatakan kalah. Wasit segera mengangkat tangan pegulat lainnya sebagai tanda memenangkan gulat okol pada sesi tersebut. Gulat Okol, salah satu kegiatan rutinan yang memeriahkan sedekah bumi di Desa Setro. Tak hanya pria dewasa dan remaja, tradisi itu juga terbuka untuk kategori anak-anak dan perempuan. “Saya dulu ikut gulat okol sejak SD,” ujar Kepala Desa Setro Achmad Saiful. Sejarah okol dimulai sekitar awal abad 19. Saat itu, Desa Setro dilanda kemarau panjang sehingga ladang menjadi kering, tumbuhan banyak yang mati, bahkan hewan ternak pun kesulitan mencari makan. Kemudian kepala desa, cah angon (penggembala), dan warga desa mengadakan doa bersama. Atas kehendak Tuhan, beberapa hari kemudian hujan turun sehingga warga bisa kembali bercocok tanam, tumbuhan segar kembali, dan hewan ternak bisa mendapat makanan. Saking bahagianya, warga setempat saling berpelukan dan mendorong ( srokol-srokolan) di atas jerami damen hasil panen dengan maksud meluapkan kegembiraan dan rasa syukur kepada Tuhan. “Nah, srokol-srokolan ini lebih dikenal warga dengan sebutan gulat okol,” tutur pria usia kepala empat tersebut. Tak hanya mengandalkan tenaga, gulat okol lebih mengutamakan teknik dan strategi. Dengan bangga Saiful mengaku bahwa mayoritas warganya sudah tahu tekniknya, tinggal siapa yang sedang hoki saja. Selain di Desa Setro, Tradisi Gulat Okol juga dilakukan di daerah lain, seperti di Sambikerep, Benowo, dan beberapa desa lain di sekitar Surabaya Barat. “Tidak jauh beda (teknisnya, red). Tapi asalnya kan ya dari Setro, jadi orang-orang kenalnya Gulat Okol Setro,” tutur Saiful sembari menyesap kopi hitamnya. Menariknya, olahraga tradisional itu juga ditujukan sebagai ajang silaturahmi. Pelaksanaan satu tahun sekali menjadi momentum yang tepat untuk kembali ke kampung halaman bagi orang rantauan . Bahkan, tak jarang Desa Setro kedatangan warga asing demi menyaksikan okolan ini. Dengan segala keunikan dan antusiasme masyarakat, gulat okol resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim pada 2021 silam. Gulat okol biasa dilaksanakan pada hari terakhir sedekah bumi. Sedekah bumi sendiri digelar seusai panen pada musim kemarau, yakni sekitar bulan Agustus, September, dan Oktober. Menurut Saiful, digelarnya sedekah bumi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat hasil bumi yang diberikan kepada masyarakat. “Kita kan hidup di bumi, makan dari bumi, minum dari bumi, bahkan kita kembali juga di bumi. Maka dari itu kita harus bersyukur," terang pria asli Gresik tersebut.Menilik Gulat Okol, Tradisi Sedekah Bumi di Desa Setro
Senin 13-02-2023,13:51 WIB
Reporter : Tanaya Az Zhara
Editor : Salman Muhiddin
Kategori :
Terkait
Minggu 27-04-2025,14:23 WIB
Kearifan Lokal Diangkat SMP Widya Wiyata dalam Gelar Karya P5 untuk Tumbuhkan Karakter Pelajar
Minggu 27-04-2025,11:06 WIB
Mitologi Jawa Buta Kala dan Patung Macan dalam Seni Kontemporer ARTJOG 2025
Kamis 17-04-2025,15:56 WIB
Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Winarti di Sungai Bambe Gresik dalam Kondisi Meninggal
Rabu 16-04-2025,14:30 WIB
Performative Activism; Generasi Muda Benar-Benar Peduli atau Cuma Ikuti Tren?
Rabu 16-04-2025,11:17 WIB
Budaya Asal Terima: Pembangunan Top-Down yang Melemahkan Kesadaran Kritis
Terpopuler
Sabtu 03-05-2025,10:30 WIB
Piala Sudirman 2025: Jonatan Christie Absen di Semifinal vs Korea, Alwi Farhan Jadi Andalan
Sabtu 03-05-2025,16:30 WIB
Profil Firsta Yufi Amarta Putri, Pemenang Puteri Indonesia 2025 dari Jawa Timur
Sabtu 03-05-2025,11:02 WIB
Harga Emas di Pegadaian 3 Mei 2025: Antam, UBS, Galeri 24 Turun
Sabtu 03-05-2025,20:32 WIB
PSS Sleman vs PSM Makassar 3-1: Super Elja Jaga Asa Bertahan di Liga1
Sabtu 03-05-2025,17:00 WIB
3 Game Penghasil Saldo DANA Gratis dengan Aktivitas Mengetik
Terkini
Minggu 04-05-2025,08:00 WIB
5 Alasan Mengapa Wajib Menonton Trilogi Fear Street Sebelum Fear Street: Prom Queen
Minggu 04-05-2025,07:00 WIB
Borussia Dortmund vs Wolfsburg 4-0: Die Borussen Mendekati Zona Champions League
Minggu 04-05-2025,06:31 WIB
Inter vs Verona 1-0, Penalti Asllani Bawa Nerazzurri Ancam Napoli di Puncak Klasemen
Minggu 04-05-2025,06:05 WIB
Kelelahan Bisa Picu Gangguan Mental Jamaah Haji Lansia, KKHI Sediakan Layanan Kejiwaan 24 Jam
Minggu 04-05-2025,05:38 WIB