Gus Syafiq tahu betul kualitas Erick Thohir. Kemampuan manajerial dan kepemimpinannya tak diragukan lagi. Baik di organisasi, bisnis, maupun olahraga.
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak bibit pemain unggul. Hanya selama ini, ia menilai terjadi salah kelola.
“Maka optimisme publik begitu besar kepada Erick Tohir mengingat beliau mempunyai segudang pengalaman manajerial yang bagus dan pernah berkecimpung dalam industri sepakbola dunia ketika mengakuisisi klub Inter Milan," lanjutnya.
Anda sudah tahu kualitas kepemimpinan Erick Thohir.
Ia pernah menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional pada 2019. Itu terjadi di tahun yang sama ketika Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Menteri BUMN.
Sebelumnya ia menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia 2015 dan 2019 serta menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).
Ketua Umum PSSI Erick Thohir.-Foto/Instagram/Erickthohir-
BACA JUGA:PSSI dan Korporatisme Negara
BACA JUGA:JPU Tolak Pledoi Terdakwa Panpel dan SO Arema FC
Erick juga mengelola klub Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Satria Muda Pertamina.
Pencapaian ikoniknya adalah saat mengakuisisi klub sepak bola Serie A Italia Inter Milan pada November 2013.
Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub hingga 2018. Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepak bola Amerika, D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Tak berhenti di sana. Erick juga menggandeng Anindya Bakrie untuk membeli saham mayoritas klub Inggris Oxford United.
Erick juga memiliki saham di klub Liga 1 milik Putra Jokowi, Kaesang Pangarep: Persis Solo sejak 2021.
Sebelumnya, Erick juga menjadi Wakil Komisaris Utama di Persib Bandung periode 2009-2019. Jauh sebelum itu Erick pernah menjadi manajer Persija Jakarta pada 1997 hingga awal tahun 2000-an.
Erick Thohir kurang apa? (*)