SURABAYA, HARIAN DISWAY - Keheningan dan kekhusyukan umat Konghucu begitu terasa di Klenteng Ba De Miao, Jumat, 10 Maret 2023. Mereka menggelar sembahyang untuk memperingati hari lahirnya sang Dewi Kwan Im.
Hadir para jemaat yang memakai baju bebas serta ritual doa dipimpin oleh Liem Tiong Yang sebagai cuce atau pemimpin peribadatan yang mengenakan jubah rohaniawan serba hitam. Liem merupakan Wen Se atau guru agama di bagian kerohanian klenteng itu.
Liem Tiong Yang pemimpin peribadatan dengan jubah hitamnya.-Haikal Ismail/Harian Disway-
Perayaan itu hanya diadakan dalam satu tahun sekali. Sesuai kalender Tionghoa. Yakni, Tanggal 19 Bulan 2 Imlek (Jumat, 10 Maret 2023).
Sembahyang untuk peringatan itu sebenarnya tidak harus di kelenteng. Bisa juga dirumah masing-masing. Namun, Klenteng tetap menggelar agenda itu.
Bagi umat Konghucu, Dewi Kwan Im diistimewakan atau dianggap suci karena sosok sang dewi sangat welas asih. Diharapkan sifat itu merebak ke seluruh penjuru dunia.
Dewi Kwan Im atau Makco Kwan Im dikenal di mitologi Dewa-Dewi Tionghoa. Yakni, Tao, Konghucu dan Buddha. Umat Konghucu menyebutnya Shen Ming atau Para Suci.
“Untuk membedakan laki-laki dan perempuan penyebutannya Makco dan Kongco, Makco itu perempuan dan Kongco itu laki-laki atau buyut,” ujar Liem Tiong Yan.
Menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Too yang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im lahir di era seratus tahun Kerajaan Ciu atau Cian Kok 403-221 SM. Dikenal di negeri Tirau Bambu sebelum agama Buddha masuk dari wilayah India atau Nepal.
Sosoknya yang melegenda memiliki hubungan dengan legenda Puteri Miao Shan, anak dari Miao Zhuang, dan penguasa Negeri Xing Lin.
Tata cara saat sembahyang dilakukan pertama menghadap altar Thian atau altar dengan meminta izin sembahyang dalam memperingati hari dan berdoa puji syukur memanjatkan kepada Tuhan yang telah diberikan sampai saat ini.
Kedua, menuju tuan rumah di altar Nabi Kongzi berdoa kepada nabi meminta izin kepada sang pemilik rumah bahwa akan ada sembahyangan. Ketiga, menuju altar Dewi Kwan Im dengan berdoa yang sama, karena memperingati hari khusus maka diikuti dengan San Kwi Kiu Kou yaitu Sam Kwi menunduk sebanyak 3 kali yang diulang sebanyak 3 kali. Jadi jumlahnya 9 kali menunduk.
Berdoa untuk Nabi Kongzi meminta izin kepada sang pemilik rumah.-Haikal Ismail-
Tujuan dari sembahyang hari itu bermacam-macam. Ada yang mengharapkan berkah dari para suci, menyampaikan keluhanagar dicerahkan, serta diberikan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa melalui perantara para suci. Termasuk pada Dewi Kwan Im.
Mereka membawa sajian berupa, jeruk, kue, teh telur merah dan lain sebagainya. Tergantung harapan yang diberikan untuk sang Dewi. Dupa juga dibakar untuk mengantarkan sinyal doa dan harapan yang disampaikan.
“Dalam masyarakat Tionghoa itu dalam melakukan doa sesuatu serta menyampaikan permohonan dalam kitab Ritus dalam menyampaikan sesuatu itu tidak boleh kosongan, ada sesuatu yang dipersembahkan sebagai niat,” kata sang pemimpin doa itu.
Sajian untuk Dewi Kwan Im-Haikal Ismail-
Saat sembahyang selesai, ada jamuan makan yang sederhana untuk para jemaat yang datang. Jamuan sederhana sendiri mengartikan bahwa makanan tersebut sederhana dan tidak merepotkan dengan tulus dan ikhlas memberikan.
Di sana juga ada telor berwarna merah sebagai lambang makanan identik adat Yionghoa untuk merayakan hari kelahiran. Itu warna kebahagian dan pencerahan.
Begitu banyak doa dan harapan yang dipanjatkan saat sembahyang di kelahiran Dewi Kwan Im sebagai dewi welas asih ini.
“Harapannya untuk kesehatan, kerukunan, keluarga. Anak-anak sekolah lancar, kerjanya juga lancar. Hari ini sembahyangnya juga lebih khusyuk” ucap harapan Olivia Yunita, istri sekaligus jemaat sembahyang malam itu.
“Harapan saya seperti yang saya sampaikan di dalam setiap doa saya, kami sekeluarga diberikan berkah rahmat karunia pertolongan dan perlindungan dari Tuhan yang Maha Esa dan para suci, dilancarkan segala usaha dan rezekinya. Diberikan kebahagiaan keluarga jika ada keluarga yang sakit dimohonkan diberi kesembuhan dan kemuliaan kesehatan kemudian bilamana dihadapi permasalahan kehidupan diharapkan diberikan pencerahan penerangan sehingga mampu menyelesaikan setiap masalah itu sesuai dengan harapan,” tambahnya harapan Liem Tiong Yang.
Berdoa memohon kepada Dewi Kwan Im-Haikal Ismail-
(*)