Ada hikmah di balik batalnya pengusulan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Unesco 2022. Besarnya atensi dan kemarahan publik atas polemik itu membuat Ponorogo makin diperhatikan pemerintah pusat. Selain diusulkan kembali ke ICH Unesco 2024, Ponorogo didaftarkan ke Jejaring Kota Kreatif Unesco atau Unesco Creative City Network (UCCN) 2023.
—
Hamy Wahjunianto punya jabatan baru di Ponorogo. Tahun 2022 ia ditunjuk sebagai Koordinator Asistensi Reog Ponorogo untuk Unesco. Tahun ini, ia jadi Koordinator Tim Asistensi Unesco Creative Cities Networks (UCCN) Ponorogo. Berkat jasanya itu rakyat Ponorogo memberinya gelar profesor.
Mantan rekan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di DPRD Jatim itu makin sering pulang pergi Surabaya-Ponorogo sejak awal 2023. Naik kereta, biar tidak lelah. Lho, memangnya ada kereta ke Ponorogo? “Enggak ada. Aku turun Madiun, nanti dijemput teman-teman pemkab,” kata Hamy lalu mengirimkan foto sedang di kereta.
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Magnet Monumen Peradaban Reog Ponorogo (1)
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Ubah Desain Monumen Peradaban (2)
Hamy memimpin rapat persiapan ICH Unesco dan UCCN 2023 selama dua hari sejak 11 April 2023. Ia menyusun dokumen pendaftaran dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Ponorogo, akademisi dan tokoh seniman. Deadline 30 Mei 2023.
Tim Asistensi Reog Ponorogo untuk Unesco berfoto bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (tengah). Koordinator tim, Hamy Wahjunianto (dua dari kanan) ikut berfoto bersama. -Hamy Wahjunianto for Harian Disway-
Ada dua bidang yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft) ke UCCN. Yakni kuliner (gastronomy) serta kerajinan tangan dan seni rakyat (craft and folk art).
Salatiga dan Bitung diusulkan masuk ke bidang kuliner. Sedangkan Ponorogo harus bersaing dengan Bantul dan Solo di bidang seni rakyat. Hamy melihat Solo adalah pesaing terkuat Ponorogo.
Anda sudah tahu, Wali Kota Solo adalah anak Presiden Jokowi: Gibran Rakabuming Raka. Hamy mengatakan, persaingan UCCN tak hanya di adu gagasan dan persyaratan dokumen. Lobi-lobi politik juga menentukan.
Ponorogo sudah punya pengalaman pahit saat reog kalah dengan jamu di ICH Unesco 2022. Padahal saat presentasi, tim juri memuji presentasi tim Reog Ponorogo. Tanpa ada catatan sama sekali. “Sedangkan jamu ada empat catatan. Makanya kami kaget ketika yang diusulkan justru jamu,” jelasnya.
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Sampung Bone Culture Jadi Bagian Monumen (3)
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Stop Ledakan di Gunung Sampung (4)
Reog Ponorogo kalah lobi dengan Wakil Ketua II MPR RI Mooryati Soedibyo yang punya julukan Empu Jamu. Namun, yang sudah terjadi tak perlu disesali. Justru ada banyak hal dipelajari Pemkab Ponorogo dari kegagalan itu.