Geliat Bangun Kota Reog: Sampung Bone Culture Jadi Bagian Monumen (3)

Geliat Bangun Kota Reog: Sampung Bone Culture Jadi Bagian Monumen (3)

Peneliti Puslit Arkenas mengumpulkan peninggalan purbakala di Gua Lawa Sampung. -Puslit Arkenas RI-

Monumen Peradaban Reog Ponorogo tak melulu soal reog. Bupati Sugiri Sancoko bakal mengolaborasikan peninggalan purbakala dari Sampung dengan konsep museum yang modern.

Minjatur Monumen Peradaban Reog Ponorogo terpampang di teras pendapa. Diletakkan tepat di dekat tangga masuk. Di maket itu diterangkan pula wahana penunjang yang bakal dibangun di perbukitan kapur seluas 29 hektare.

Yang paling menyedot perhatian tentu patung Dadak Merak setinggi 126 meter. Kalau sudah jadi, rekor patung tertinggi Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali sejak 22 September 2018 bisa dikalahkan. Selisih 5 meter. 

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Magnet Monumen Peradaban Reog Ponorogo (1)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Ubah Desain Monumen Peradaban (2)

Di sisi utaranya terdapat wahana air dan museum sejarah Ponorogo. Sedangkan di bagian selatan bakal dibangun area parkir, ruang pertunjukan amphitheater, serta pusat oleh-oleh. 

Kamis, 6 April 2023, Harian Disway ngobrol dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di ruang belakang pendapa. Ia mengatakan, PR Pemkab Ponorogo tak hanya menampilkan warisan leluhur bukan sebagai tontonan semata, tetapi juga mampu memberikan pandangan bagi generasi berikutnya.

Museum peradaban akan mengisahkan secara rinci sejarah Ponorogo sebagai kota prasejarah, santri, reog, pendidikan, budaya, serta pertanian. “Kami ingin memastikan bahwa ketika kami sudah tidak ada, anak-anak muda tidak kesulitan mencari referensi literatur. Literasi dan referensi akan tercatat monumen peradaban itu,” ujar Sugiri sambil memegang gitar kesayangannya.


Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bermain gitar di halaman belakang pendapa, 6 April 2023.-Boy Slamet/Harian Disway-

Sugiri sangat memahami ancaman disrupsi kebudayaan pada kalangan muda Ponorogo. Perkembangan teknologi bakal mencabut generasi penerus dari budaya akarnya. Lama kelamaan kebudayaan asli Ponorogo bisa hilang.

“Dalem banget lho sejarah Ponorogo. Bagaimana Batoro Katong, terus ada HOS Tjokroaminoto. Belum lagi bone culture yang ditemukan di Sampung,” ujar Sugiri. 

Bone culture itu ditemukan oleh peneliti Belanda nyaris 100 tahun yang lalu. Ahli geologi menemukan jejak prasejarah di pegunungan kapur yang jadi lokasi proyek monumen.

Yang dimaksud Sugiri adalah Gua Lawa Desa Sampung Kecamatan Sampung. Tempat berjarak 18 kilometer dari pusat kota Ponorogo. Pengunjung bakal melewati hutan jati yang hanya bisa diakses dengan kendaraan roda dua. 

Sumber: