Hari Buruh tak bisa dipisahkan dengan sepak bola. Sebab sepak bola dalam sejarahnya hingga kini lekat dengan kelas pekerja.
Jika Anda fans sepak bola, terutama Liga Inggris, Anda wajib paham bahwa liga ini juga erat kaitannya dengan buruh. Serial televisi 'The English Game' yang dirilis pada 20 Maret 2020 menggambarkan itu semua.
'The English Game' menceritakan kisah menarik tentang awal mula perkembangan sepak bola di Inggris pada abad ke-19.
Film 'The English Game' menceritakan kisah tentang awal mula perkembangan sepak bola di Inggris pada abad ke-19. Ketika sepak bola masih dikuasai kaum aristokrat.
Ketika itu belum ada nama Manchester United, Liverpool, atau Arsenal. Yang ada Wanderers, Old Etonians, dan Royal Engineers. Lalu ada Blackburn.
Dalam cerita ini, kita akan dibawa ke masa lalu dan mengikuti perjuangan dan semangat tim sepak bola pertama di Inggris.
Cerita utama di film ini berkutat pada dua klub sepak bola yang saling bertanding di final Piala FA edisi 1879, yakni Blackburn dan Old Etonians.
Blackburn merupakan klub sepak bola dari kelas pekerja. Diwakili para buruh pabrik tekstil. Sedangkan Old Etonians, klub dari kelas atas, diwakili oleh para siswa sekolah kelas atas.
Film ini memperlihatkan bagaimana sepak bola pada awalnya dimainkan oleh para pekerja pabrik dan buruh yang ingin mengisi waktu luang mereka di akhir pekan.
Dalam perjalanannya, para pemain sepak bola dari kelas pekerja ini berjuang untuk diakui sebagai pesepakbola yang profesional. Mereka ingin dianggap setara dengan para pemain kelas atas.
Film ini membuka mata kita tentang bagaimana sepak bola awalnya dimainkan tanpa aturan yang jelas. Hal ini ditunjukkan melalui adegan-adegan dalam film di mana pemain hanya bisa berlari dan menendang bola tanpa terorganisir.
Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai mencari cara agar sepak bola dapat dimainkan secara teratur dan aman.
Dalam film ini, kita akan melihat perjuangan antara para pekerja dan kelas atas dalam memenangkan pertandingan sepak bola.
Tidak hanya itu, 'The English Game' juga menggambarkan bagaimana pemain sepak bola dari kelas pekerja mencari keadilan dan kesetaraan dalam dunia sepak bola.
Para pemain sepak bola dari kelas pekerja diceritakan kerap menghadapi berbagai rintangan. Seperti kehilangan anggota tim karena cedera dan intimidasi dari lawan mereka.