Pesta Wirausaha yang diadakan Komunitas Tangan di Atas (TDA) benar-benar menjadi pesta buat para pengusaha muda. Mereka sedang semangat-semangatnya bangkit setelah terupuk oleh pandemi Covid-19. Founder Harian Disway Dahlan Iskan menjadi salah satu pembicara di forum itu.
---Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia terus naik setiap tahun. Meski sempat anjlok karena pandemi Covid-19. Yakni dari Rp 59,7 juta pada 2019 menjadi Rp 56,9 juta pada 2020.
Penurunan sebesar Rp 2,8 juta itu disebabkan lumpuhnya nyaris semua sektor ekonomi. Terutama UMKM dan rumah tangga. Menurut data Bank Indonesia, tercatat sebanyak 45 juta UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Jumlah itu mencakup 77,5 persen dari total 58 juta unit UMKM.
Bahkan, sebagian di antaranya dinyatakan tutup. Belum lagi ditambah dengan UMKM yang tidak terdata. Jelas masih lebih banyak. Misalnya, usaha-usaha kecil seperti warung maupun toko kelontong. Semuanya terdampak seret.
PENGUSAHA sembako asal Tulungagung Galih di panggung Pesta Wirausaha bersama Dahlan Iskan.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Apalagi saat pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, hingga PPKM berlevel.
Kebijakan inilah yang memberi dampak buruk bagi perekonomian. Terutama di tahun awal pandemi Covid-19. Padahal, kontribusi UMKM terhadap PDB selalu lebih dari 50 persen.
Presiden Joko Widodo pun membuat gerakan Bangga Buatan Dalam Negeri pada 2020. Tentu untuk mengembalikan denyut UMKM. Gebrakan itu berhasil melahirkan 6,5 juta unit UMKM baru.
Hasilnya, PDB per kapita mulai merangkak perlahan. Bahkan capaian pada 2021 bisa melebihi 2019 yakni tembus Rp 62,2 juta. Tahun lalu mencapai Rp 71 juta.
Kebangkitan sektor ekonomi dari pandemi Covid-19 itulah yang menjadi topik khusus. Diusung Founder Harian Disway Dahlan Iskan di acara Pesta Wirausaha yang dihelat Komunitas Tangan di Atas (TDA) di Gedung Balai Budaya, Balai Pemuda Surabaya, Jumat, 5 Mei 2023.
Dahlan pun mempersilakan para peserta naik ke panggung. Asal memenuhi syarat. Yaitu usahanya sempat tutup akibat pandemi Covid-19 dan sekaligus bisa bangkit dengan omzet yang melebihi sebelum masa pandemi. Dua perempuan dan satu lelaki bergegas dari tempat duduk peserta.
“Ya, inilah pembicara yang sebenarnya. Guru Anda semua hari ini,” ujar Dahlan saat menyambut ketiga peserta di panggung disambut riuh tepuk tangan peserta. Tentu, yang mengesankan keberadaan dua perempuan yang sama-sama berjilbab itu. Sebab, kata Dahlan, saat inilah era peran para perempuan.
Indonesia akan maju oleh kaum perempuan yang sama produktifnya dengan para lelaki. Seperti di Tiongkok, produktivitas perempuan cukup signifikan. Sehingga PDB per kapita bisa tembus Rp 1 miliar.
“Seandainya perannya bisa lebih besar, siapa saja presidennya, negara akan terpaksa maju,” harap mantan menteri BUMN itu untuk perekonomian nasional. Karena itulah, Dahlan juga mengapresiasi dua perempuan yang naik ke panggung. Bisa ikut menambah pendapatan rumah tangga masing-masing.
SRI SUHARTINI yang sukses berbisnis keripik opak di-interview oleh Dahlan Iskan. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Seperti yang dialami oleh Sri Suhartini. Perempuan berkerudung merah ini sangat percaya diri menuturkan kisah perjuangan bisnisnyi melewati pandemi Covid-19. Dia menjual jajanan opak telo sejak 2011 silam.
Pangsa pasarnyi menyasar toko oleh-oleh. Juga dititipkan ke outlet jajanan khas. “Begitu pandemi, langsung tutup dua tahun, karena toko-toko itu juga tutup semua,” kisahnyi lantas diiringi gelak para peserta.