JAKARTA, HARIAN DISWAY - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjamin ketersediaan seluruh pasokan energi primer untuk sembilan pembangkit yang menjadi backbone kelistrikan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Hal tersebut untuk memastikan keandalan pasokan listrik saat gelaran konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang akan digelar di kota pelabuhan tersebut pada 9 hingga 12 Mei 2023 mendatang.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan PLN EPI telah memastikan sejak jauh hari kebutuhan energi primer untuk sembilan pembangkit ini dalam kondisi yang aman. Tak hanya BBM, Batubara dan Gas saja tetapi juga pasokan biomassa untuk co-firing PLTU.
BACA JUGA:Timnas U-22 Kalahkan Timor Leste dan Lolos Semifinal
BACA JUGA:SEA Games 2023: Indonesia Sudah 13 Emas, Pencak Silat Sumbang 2 Emas
Stok batubara di PLTU Ropa, Flores, NTT-Foto: PLN-
"Kami memastikan bahwa pasokan energi primer untuk pembangkit di Labuan Bajo ini dalam kondisi aman. Apalagi, Labuan Bajo menjadi tuan rumah dalam perhelatan KTT ASEAN ke 42, dimana perlu pasokan listrik yang andal," ujar Iwan.
Iwan merinci, saat ini rata rata Hari Operasional Pembangkit (HOP) energi primer berada di atas rata rata aman. Dengan mengandalkan salah satunya kinerja PLTU Ropa dengan kapasitas 2 x 7 MW. PLTU ini membutuhkan batu bara 370 metrik ton per hari. Saat ini kondisi stok batubara di PLTU Ropa dalam kondisi aman dengan HOP 39 hari.
PLTU Ropa juga telah menerapkan teknologi co-firing. Hal ini sebagai komitmen PLN Grup dalam menekan ketergantungan atas energi fosil secara bertahap dan sebagai wujud komitmen mencapai target Net Zero Emission (NZE). “PLTU Ropa menerapkan 5 persen co-firing dengan kebutuhan biomassa sebesar 282 ton per bulan,” jelas Iwan.
BACA JUGA:Amankan KTT ASEAN, Polri Luncurkan Operasi Komodo 2023
BACA JUGA:Pengamanan KTT ASEAN ke-42, Satgas Antiteror dan Anti Serangan Cyber
Sementara pasokan biomassa juga sudah dipastikan mencukupi dari limbah cangkang kemiri yang banyak terdapat di daratan Flores. Sehingga dipastikan PLTU Ropa akan beroperasi secara optimal.
Selain PLTU Ropa, PLN juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Golo Bilas dengan kapasitas 1,62 MW. Kebutuhan BBM dari pembangkit ini sebanyak 5 kiloliter. Saat ini HOP BBM untuk PLTD yang dioperasikan PLN berada di HOP 15,63 hari. PLN juga mengoperasikan PLTMG Rangko 23,4 MW dan PLTMG Maumere 40 MW.
"Saat ini pasokan BBM untuk ketiga pembangkit ini dalam posisi aman. HOP dari BBM berada di atas rata rata. Kami pastikan semua kebutuhan sudah terpenuhi," tegas Iwan.
PLN EPI berkomitmen akan terus menjaga kondisi stok dan pasokan energi primer untuk seluruh pembangkit. PLN EPI turut mendukung suksesnya pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 kali ini.(*)