SURABAYA, HARIAN DISWAY – ALIT Indonesia mengumumkan pembukaan Galeri Suvenir dan Makanan Organik yang kedua di Surabaya, Minggu, 21 Mei 2023. Galeri tersebut merupakan pengembangan galeri pertama dibuka di Ubud, Bali pada Februari 2023 lalu.
Peluncuran Galeri yang berlokasi di Jalan Ketintang Madya no 73 itu sebagai wujud komitmen ALIT Indonesia dalam Progam Dewa Dewi Ramadaya (Desa Wisata Agro, Desa Wisata Industri, Ramah Anak berbudaya).
Berbagai produk dipajang dalam galeri tersebut, terdiri dari berbagai karya dari para member binaan ALIT. Seperti rosario dari kulit kerang asal Flores, produk kecantikan Rose Water dari Surabaya, prasi lontar dari Bali, beras jagung putih serta cabe Tengger dari Pasuruan.
“Galeri ini didirikan untuk memberikan pengalaman holistik mengenai budaya lokal masyarakat Indonesia. Serta mendukung komunitas pengrajin, untuk mempromosikan produknya,” ujar Annisa Rahma, koordinator ALIT wilayah Surabaya.
Galeri yang diberi nama “Dewa Dewi Ramadaya” itu menawarkan koleksi produk buatan tangan yang diseleksi khusus, sebagai hasil sekaligus mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.
Soni Setiawan menunjukkan cabe Tengger yang dipajang di Galeri Dewa Dewi Ramadaya.-Julian Romadhon -
Setiap produk suvenir menceritakan sebuah kisah dari daera asal produk tersebut, serta menunjukkan keterampilan luar biasa dari para pengrajin lokal.
Prasi lontar, misalnya, sebuah pajangan dinding dengan huruf Bali, yang ditulis di atas daun lontar. “Ini tradisi menulis lontar yang lestari selama ratusan tahun di Bali. Salah satunya di Tampaksiring,” ujar Yuliati Umrah, Direktur Eksekutif ALIT Indonesia.
Di samping kerajinan tangan, produk kecantikan dan pangan, Galeri Dewa Dewi Ramadaya memajang makanan organik, untuk menawarkan pengalaman kuliner yang menyenangkan kepada pengunjung. Yakni produk segar bersumber dari hasil pertanian lokal. Seperti buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan salah satunya adalah cabe Tengger.
“Cabe ini hanya tumbuh di Tengger. Bentuknya lebih besar dari cabe biasa. Rasanya biasa di awal, tapi baru terasa pedas di akhir,” ungkap Soni Setiawan, member ALIT dari kawasan Bromo, Pasuruan.
Dalam galeri itu, pengunjung diberi kesempatan untuk mencicipi cita rasa daerah sambil mendukung petani lokal dan menjalani gaya hidup sadar lingkungan. ”Pembukaan Galeri ini sekaligus Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional sekaligus merayakan Perjalanan 25 Tahun misi ALIT Indonesia. Kami berdiri sejak April 1998, untuk mewujudkan kesetaraan bagi semua anak, atau Equality For All Children,” terang Yuliati.
Maka galeri yang diresmikan pada Minggu, 21 Mei 2023 itu pun merupakan wujud komitmen ALIT Indonesia untuk terciptanya ruang aman dan setara bagi anak dengan melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. (Guruh Dimas Nugraha)