Fase Baru Langkah ALIT Indonesia Ciptakan Kesetaraan Hak Anak

Fase Baru Langkah ALIT Indonesia Ciptakan Kesetaraan Hak Anak

Yayasan ALIT Indonesia dan dedikasinya dalam memperjuangkan kesetaraan dan hak-hak anak di Indonesia.--Yayasan ALIT Indonesia

HARIAN DISWAY - Langkah Yayasan ALIT Indonesia kini memasuki fase baru. Organisasi kemanusiaan yang bertujuan menciptakan kesetaraan hak untuk seluruh anak ini didirikan pada 22 April 1998 di Surabaya, dan sejak itu terus aktif berkiprah untuk kehidupan yang lebih manusiawi.

Dibentuk oleh lima aktivis gerakan mahasiswa, ALIT memulai kiprahnya dengan membela anak-anak jalanan di jantung kota Surabaya yang saat itu menjadi korban kekerasan akibat perlakuan diskriminatif dari manajemen pusat perbelanjaan terbesar di kota tersebut.

Lebih dari 25 anak mengalami tindak kekerasan berupa pemukulan, setrum, dan pengusiran hanya karena mereka mengenakan pakaian seadanya, tak bersandal, dan menjajakan koran. Sayangnya, tidak ada pihak yang merasa bertanggung jawab atas perlindungan mereka.

BACA JUGA: Eksploitasi Anak di Media Sosial, Ke Mana Mencari Bantuan?

Anak-anak tersebut merupakan korban dampak krisis moneter—banyak dari orang tua mereka kehilangan pekerjaan, dan anak-anak usia 10 hingga 12 tahun terpaksa menjadi pencari nafkah utama.


Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, Ketua Dewan Pembina Yayasan ALIT Indonesia, turut serta dalam kegiatan organisasi.--Yayasan ALIT Indonesia

Perlakuan diskriminatif yang mereka alami kemudian memicu kesadaran kelima aktivis muda itu akan pentingnya tindakan nyata untuk melawan ketidakadilan sosial dan kekerasan terhadap anak-anak. Situasi itu menjadi gambaran nyata bahwa eksploitasi dan ketimpangan sosial harus dilawan melalui gerakan kemanusiaan yang lebih terorganisir.

Kesadaran bahwa ketimpangan sosial, ketidakadilan, kekerasan pada anak-anak, eksploitasi pada anak-anak adalah potret nyata tentang ketidaksetaraan yang dialami kaum marginal terutama anak-anak.

BACA JUGA: 5 Manfaat yang Bisa Diperoleh Anak Ketika Orang Tua Aktif Menjadi Teladan Dalam Literasi

Perlakuan nyata atas nilai-nilai yang bertentangan dengan kemanusiaan tersebut semestinya tidak terjadi tatkala semua orang “sadar” tentang kesetaraan. Bahwa tak sepatutnya situasi buruk itu dialami anak-anak jalanan di Surabaya ketika itu.

Kesadaran tersebut menjadi fondasi utama organisasi ini, yang selama 27 tahun telah bekerja tanpa henti mewujudkan visinya: kesetaraan bagi semua anak, atau dalam slogan internasionalnya, "EQUALITY FOR ALL CHILDREN".

Eksistensi ALIT makin diperkuat sejak disahkannya Undang-Undang Perlindungan Anak pada tahun 2002, yang memberikan dasar hukum bagi ALIT untuk memperluas jangkauannya.

BACA JUGA: Dampak Screen Time pada Anak yang Sering Diabaikan Orang Tua

Baik melalui kegiatan mandiri maupun kemitraan dengan berbagai lembaga internasional dan nasional, seperti PBB, donor dari Belanda dan Jerman, NGO internasional, universitas lokal dan asing, hingga pemerintah daerah dan pusat, ALIT terus bergerak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: