Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa

Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa

Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa. Pj Bupati Pasuruan Andriyanto dan Direktur Alit Indonesia Yuliati Umrah bertemu di Pendapa Kota Pasuruan. Alit dorong Pemkab Pasuruan lestarikan sistem Pranata Mangsa.-Patrick Cahyo Lumintu-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Yayasan Arek Lintang (Alit) Indonesia mendorong Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk menggiatkan kearifan lokal setempat. Yakni Pranata Mangsa. Sistem penanggalan tradisional Jawa yang hingga kini masih digunakan oleh kalangan Suku Tengger.

Suku Tengger, yang salah satunya mendiami kawasan Pasuruan, melestarikan penanggalan Pranata Mangsa secara turun-temurun. Guna menentukan segala hal. 

Selain pertanian atau proses bercocok tanam, sistem perhitungan tradisional itu dapat dimanfaatkan untuk menentukan waktu yang tepat mendirikan bangunan, ilmu pengobatan, sifat diri manusia berdasarkan waktu kelahiran, permainan tradisional sesuai musim, dan lain-lain.

BACA JUGA:Alit Indonesia Tunjukkan Cara Suku Tengger Manfaatkan Tanaman Herbal untuk Pengobatan


Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa. Pj Bupati Pasuruan Andriyanto mengapresiasi upaya Alit Indonesia untuk melestarikan Pranata Mangsa.-Patrick Cahyo Lumintu-

Sebagai bagian dari upaya pelestarian tersebut, Direktur Alit Indonesia Yuliati Umrah dan para anggota Alit Indonesia hadir di Pendapa Kota Pasuruan. Mereka diterima oleh Pj Bupati Pasuruan Andriyanto, pada 15 Agustus 2024. 

Dalam kesempatan itu, Yuliati memaparkan ancaman food hunger atau bencana kelaparan yang imbasnya tak hanya terjadi di Indonesia. Tapi di seluruh dunia. Maka, masyarakat perlu untuk melirik kearifan lokal. Terutama di bidang pertanian.

"Tak ada salahnya kita mencoba sistem pertanian permakultur yang berbasis perhitungan Pranata Mangsa. Kami, yayasan Alit Indonesia, sudah mempraktikkan sistem tersebut sejak lama. Terbukti, hasilnya sangat bagus," ungkapnya.

BACA JUGA: Dalam Tengger Ethnomedicine Festival, Alit Indonesia Sajikan Nasi Gerit

Sistem permakultur menekankan keragaman tanaman berdasarkan kebutuhan pangan keluarga. Prosesnya, jika mengikuti perhitungan Pranata Mangsa, akan menghasilkan produk panen berkualitas. 

"Karena Pranata Mangsa dapat memperkirakan jenis tanaman apa yang mampu tumbuh bagus sesuai musim. Juga dapat mengetahui dengan akurat gejala-gejala alam, ancaman hama, dan lain-lain," tambahnya.

Jika setiap petani menerapkan sistem tersebut, maka akan tercipta ketahanan pangan. Tanpa bergantung pada industri. Pun, lebih sehat. 

BACA JUGA:ALIT Indonesia Dukung Kabupaten Pasuruan Menjadi Kota Ramah Anak dan Berdaya

Sebab, pertanian permakultur berdasarkan Pranata Mangsa prosesnya alami. Tanpa menggunakan pestisida atau bahan-bahan kimia lainnya. Petani yang masih menerapkan sistem itu akan dapat menghindari hama. Juga memastikan hasilnya akan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: