ALIT Indonesia Dukung Kabupaten Pasuruan Menjadi Kota Ramah Anak dan Berdaya

ALIT Indonesia Dukung Kabupaten Pasuruan Menjadi Kota Ramah Anak dan Berdaya

Rombongan dari ALIT tidak datang dengan tangan hampa. Mereka membawa beragam hasil bumi yang dikumpulkan langsung dari demplot Masyarakat Suku Tengger di Bromo. -ALIT Indonesia-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Baru saja ditunjuk sebagai sebagai Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Pasuruan Dr. Andriyanto, SH., M.Kes kedatangan tamu istimewa ALIT Indonesia, khususnya ALIT Indonesia wilayah Bromo, pada 26 September 2023 lalu.

Dengan antusias, ALIT berdialog Dr. Andiyanto sebagai representasi dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk berbagi wawasan terkait kota ramah anak dan berdaya yang dikonsepkan ALIT untuk capaian Kabupaten Pasuruan selama dipimpin Dr. Andriyanto. 

Turut serta beberapa anggota masyarakat Suku Tengger dan perwakilan tokoh adat Suku Tengger Romo Dukun Pandita Puja Pramana.

BACA JUGA: Kota Ramah Anak Modal Surabaya Go International

Diterima dengan akrab di Pendopo Kabupaten Pasuruan, pihaknya menyatakan siap untuk menjalin komunikasi agar masyarakat bisa dengan bebas menyampaikan keluhan, saran, dan aspirasi mereka.

Kepada Dr. Andriyanto, Direktur Eksekutif ALIT Indonesia Yuliati Umrah pun langsung menyampaikan perihal pentingnya perlindungan anak dan pencegahan pernikahan anak di kawasan Bromo.

“ALIT telah melakukannya melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat Suku Tengger di Pasuruan, terutama di Desa Palangsari dan Desa Ketuwon. Nah, kami siap mendukung Pemerintah Kabupaten Pasuruan menuju kota ramah anak dan berdaya,” kata Yuli, panggilan akrabnya.

Yuli juga mengungkapkan terkait upaya konservasi ALIT untuk menjaga plasma nutfah di area Gunung Bromo. Serta strategi pengelolaan hasil panen permakultur masyarakat guna mengurangi angka pernikahan anak. 

“Tujuan utamanya adalah memberikan anak-anak kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” katanya. 
Yuli menggarisbawahi kendala akses menuju desa tersebut, terutama akibat kondisi jalan yang rusak, serta pentingnya melestarikan warisan budaya Suku Tengger, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Menanggapi hal itu Dr. Andriyanto memberikan dukungan penuh terhadap upaya ALIT untuk memaksimalkan pemberdayaan masyarakat. Beliau juga siap untuk mengajak berdialog dengan berbagai pihak terkait. 

Ia menekankan konsep Pentahelix yaitu upaya pemerintah yang melibatkan kerja sama masyarakat, organisasi non-pemerintah seperti ALIT, dunia usaha untuk keperluan modal, media untuk mempromosikan potensi desa, dan perguruan tinggi untuk memberikan pemikiran-pemikiran yang dapat memperbaiki program-program ini. 
Rombongan ALIT Indonesia wilayah Bromo yang diterima Pj Bupati Pasuruan Dr. Andriyanto SH MKes di pendopo. -ALIT Indonesia-

“Pentahelix harus kita galang. Karena Pemerintah Kabupaten Pasuruan hadir tidak bisa berdiri sendiri,” katanya.

Dr. Andriyanto berharap agar komunikasi tetap terjalin dengan baik sehingga hubungan yang sinergis dapat terbentuk.

"Komunikasi harus terus terjalin, apa yang diinginkan ALIT Indonesia untuk masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan, dalam bentuk kebijakan misalnya, harusdikonkretkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: