Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa

Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa

Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa. Pj Bupati Pasuruan Andriyanto dan Direktur Alit Indonesia Yuliati Umrah bertemu di Pendapa Kota Pasuruan. Alit dorong Pemkab Pasuruan lestarikan sistem Pranata Mangsa.-Patrick Cahyo Lumintu-

Karena Pranata Mangsa masih digunakan Suku Tengger hingga saat ini, serta 60 persen suku tersebut tinggal di kawasan Pasuruan, maka selayaknya Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberi perhatian penuh. 

Bisa dengan cara mendaftarkan Pranata Mangsa sebagai Warisan Budaya tak Benda, atau mendorong para petani untuk bertani dengan sistem tersebut.

BACA JUGA:Upaya Alit Indonesia Melestarikan Tradisi Menulis Lontar untuk Anak: Digiatkan dengan Lomba Antar-kecamatan (1)


Bertemu Pj Bupati Pasuruan, Alit Indonesia Dorong Pelestarian Pranata Mangsa. Direktur Alit Indonesia Yuliati Umrah menyampaikan sistem permakultur berbasis Pranata Mangsa, dan mendorong Pemkab Pasuruan untuk melestarikan tradisi Jawa yang kini masih digu-Patrick Cahyo Lumintu-

Pj Bupati Andriyanto memberi tanggapan positif. "Kami akan mengupayakan pelestarian sistem perhitungan Pranata Mangsa. Secepatnya kami akan melakukan diskusi dengan masyarakat Suku Tengger," ungkapnya.

Selain itu, Pemkab Pasuruan sedang dalam proses membangun Tengger Cultural Center (TCC) di Desa Ngadiwono, Tosari, Pasuruan. "Jadi, Pranata Mangsa akan dimasukkan pula sebagai bagian dari TCC itu," ujarnya.

Komitmen lainnya, Pj Bupati Andriyanto menyebut bahwa Pranata Mangsa akan diikutsertakan dalam Festival Jalur Rempah, yang digelar pada 28 September mendatang. "Sosialisasinya bisa diawali dalam acara tersebut. Kami mengapresiasi upaya ini. Dengan Pranata Mangsa, semoga Pasuruan bisa lebih baik ke depan," pungkasnya.

BACA JUGA:Upaya Alit Indonesia Melestarikan Tradisi Menulis Lontar untuk Anak: Diikuti 120 Anak dari 13 Banjar (2)

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Asisten 1 pemerintah, Kadispendik, Kasatpol PP, Kadinas Pariwisata, Kabid Kebudayaan, dan beberapa tokoh pejabat lainnya. 

Upaya pelestarian tradisi dan melihat kembali kearifan lokal tentu sangat penting. Apalagi untuk saat ini. Supaya generasi muda jadi lebih peduli. Pun, demi masa depan yang lebih cerah. Termasuk masa depan ketahan pangan Bangsa Indonesia. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: