HARIAN DISWAY, HARIAN DISWAY - Sebagai perusahaan energi utama Indonesia, Pertamina berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Hal ini dilakukan dengan mengembangkan peta jalan (roadmap) dekarbonisasi aset dan pembangunan bisnis hijau (green business building).
Komitmen Pertamina tersebut disampaikan oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi D. Saputra ketika menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Nikkei Forum 28th "Future of Asia", di Tokyo, pada Jumat, 25 Mei 2023 lalu.
Dalam sesi diskusi panel bertajuk; "Asia's GX (green transformation) changes the world” tersebut, Salyadi menyampaikan mengenai upaya yang dilakukan Pertamina dalam rangka dekarbonisasi.
BACA JUGA:Babinsa Inspiratif Serda Sahar, Rukunkan Mahasiswa di AMN
BACA JUGA:Daftar 26 Pemain Indonesia untuk FIFA Matchday Lawan Palestina dan Argentina
Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060. Indonesia saat ini, kata Salyadi, memberikan perhatian lebih terhadap climate change, termasuk Pertamina.
“Kami melakukan upaya dekarbonisasi,yang dipetakan dalam roadmap dekarbonisasi yang terdiri dari dua pilar yaitu decarbonization dan new business building untuk renewable energy" Ujarnya.
Saat ini kontribusi revenue dari fossil fuel Pertamina pada perusahaan masih sekitar 82 persen. Diharapkan dengan bisnis baru di bidang renewable, Pertamina diharapkan dapat menurunkan kontribusi tersebut menjadi 60 persen di tahun 2030 hingga 30-35 persen di tahun 2060 mendatang.
BACA JUGA:Tak Mau Kalah Seru, Para Pemandu Dolanan Geber Persiapan Elingpiade 2023 di Kantor Harian Disway
BACA JUGA:Elingpiade Siap Digelar, Libatkan 1.000 Siswa Setingkat SD dan SMP se-Kota Pasuruan
Untuk aspek new business building, melalui sub-holdingnya, Pertamina berupaya mengeksplorasi sumber daya energi baru yang diharapkan dapat memberi lebih banyak kontribusi revenue.
"Pertamina memiliki kewajiban untuk memastikan energi bagi masyarakat available (tersedia), affordable (terjangkau) dan reliable (dapat diandalkan).
Hal Inilah yang perlu Pertamina seimbangkan. “Bagaimana kami bisa menciptakan energy security, juga melakukan konversi ke green energy sources. Ini merupakan tantangan untuk kami, tapi kami telah mengidentifikasi apa saja yang bisa kami lakukan" Jelas Salyadi.
BACA JUGA:PDIP Berduka, Mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana Meninggal Dunia