BALI, HARIAN DISWAY – Desa Buruan, Blahbatuh, Bali, menyimpan banyak tokoh seniman populer. Selain tiga generasi penari barong I Made Kerse, di desa itu tinggal seniman serbabisa. Namanya I Nyoman Arjawa.
Ia dikenal sebagai pelukis, penari topeng sekaligus mantan anggota DPRD Gianyar. Namanya pun viral di sosial media karena mampu melukis secara terbalik.
Ia kerap mengunggah demo melukis terbalik melalui akun YouTube pribadinya. Namun lukisan-lukisan yang mencerminkan ekspresi Arjawa, terdiri dari berbagai genre. Ia juga intens menekuni gaya etnik Bali.
Salah satu lukisannya berkisah tentang Mandara Giri. Dipajang di dinding ruang lantai dua kediamannya. "Ini berkisah tentang pertempuran para dewa dan raksasa untuk memperebutkan air suci tirta amerta," ungkapnya. Lukisan itu bergaya dekoratif etnik khas Bali.
Naga raksasa dengan dewa dan raksasa di kanan dan kiri. Di bagian bawah, terdapat kepala raksasa Kala Rahu yang berhasil dipenggal Dewa Wisnu karena mencoba meminum air suci. "Selain itu saya pernah rutin mengisi ilustrasi wayang Bali di media massa lokal," ujar pria 51 tahun itu.
Di depan Harian Disway, ia mendemokan melukis barong secara terbalik. Menggunakan media crayon di atas kertas. Saat melukis, Arjawa berusaha menjiwai seni barong. Beberapa kali ia menggumamkan nada gamelan barong sembari menorehkan crayon di kertas itu.
"Ini badong atau kostum barong yang berukir. Ada hiasan sekartaji di telinganya. Lalu bulunya," ujarnya, sembari melukis satu per satu detail barong itu. Membuat lukisan terbalik tentu butuh kemampuan khusus. Pengetahuan tentang anatomi objek harus dikuasai. Sehingga meski terbalik, secara anatomi lukisan Arjawa terlihat baik.
"Matanya diberi warna hitam," ungkapnya, lantas mengambil warna hitam dan menorehkannya di mata barong itu. Tahap terakhir, Arjawa melapisi kontur objeknya dengan warna gelap. Lantas memberi aksen beberapa warna di sekitar. Melukis secara terbalik itu selesai dalam waktu 10 menit.
Ia pun membalik gambarnya, dalam posisi yang benar. Kemudian berpose dengan memegang gambar barong itu, di samping lukisan Mandara Giri miliknya. (Guruh Dimas Nugraha)