JAKARTA, Harian Disway – Tidak ada yang meragukan kontribusi Liliyana Natsir buat bulu tangkis tanah air. Bersama Tontowi Ahmad, legenda ganda campuran Indonesia itu mempersembahkan medali emas Olimpiade Rio 2016.
Tidak pernah mengalami cedera serius selama aktif sebagai atlet, Butet—sapaan akrabnya—malah mengalami cedera saat bermain dalam pertandingan ekshibisi. Otot Anterior Cruciate Ligament (ACL) perempuan 37 tahun itu putus. Sedangkan Medial Cruciate Ligament (MCL) dia robek.
Karena itu, PP PBSI memberikan bantuan buat Butet. Bantuan tersebut diserahkan di tengah penyelenggaraan Indonesia Open 2023, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 17 Juni 2023. Wakil Sekjen PP PBSI, Edi Sukarno menyebut, tali asih itu bertujuan pemulihan Butet.
’’Mewakili jajaran pimpinan PP PBSI, kami memberikan sedikit tali asih buat legenda bulutangkis kami. Supaya kembali pulih dan beraktivitas seperti biasa lagi,’’ papar Edi Sukarno. ’’Jangan dilihat nilainya. Tetapi ini merupakan tanda cinta pengurus PBSI untuk Butet,’’ lanjutnya.
Butet terharu oleh aksi PP PBSI. Juara dunia tiga kali itu merasa mendapat apresiasi dari federasi. Meskipun dia sudah pensiun pada Januari 2019.
’’Jujur, tidak menyangka mendapat bantuan dari jajaran pimpinan PP PBSI. Terima kasih atas bantuannya dan kepeduliannya terhadap legenda bulutangkis Indonesia,’’ lanjut perempuan kelahiran Manado, 9 September 1985 tersebut.
Butet juga mendoakan ada wakil Indonesia yang lolos ke final Indonesia Open 2023. Indonesia mengirimkan dua wakil di partai semifinal. Yakni tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, dan pasangan ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
’’Semoga bisa ke final. Bisa salah satu atau dua-duanya,’’ kata juara Indonesia Open 2018 bersama Tontowi Ahmad tersebut.
Terkait cedera dia, dalam unggahan Instagram, Butet mengaku sedih dan kaget. Dia marah kepada diri sendiri. Kenapa harus memaksakan diri dalam sebuah pertandingan ekshibisi. Seharusnya, dia bermain santai dan senang-senang saja hangout bersama teman-temannya.
Namun, dia merasa masih beruntung. Karena cedera berat itu terjadi ketika dirinya sudah pensiun. ’’Kalau ini terjadi saat gue masih aktif mengejar mimpi, pasti akan sangat berat buat gue,’’ tulis Butet. ’’Mungkin gue terlalu pede (percaya diri, Red), merasa gue sampai pensiun tidak pernah cedera yang berat. Ternyata gue dapet giliran juga untuk masuk ruang operasi,’’ lanjut dia.
Cepat sembuh, Butet! (*)