Penjurian Brawijaya Award (16): Ketangguhan All New Honda BR-V Mendaki Kaldera Bromo

Minggu 18-06-2023,08:00 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Noor Arief Prasetyo

SESI Penjurian dan ramah tamah di Desa Candiwates, Kecamatan Prigen Pasuruan rampung. Setelah melakukan siddhayatra singkat ke Candi Jawi, kami berpamitan pada para tokoh masyarakat. Masih diiringi suara gamelan dari anak-anak SDN Candiwates, kami meninggalkan pelataran Candi Jawi. 

Medan selanjutnya lebih berat. Menuju Desa Ledokombo. Jika saya lihat di peta, lokasinya tepat di puncak Kaldera Bromo. Medannya tentu tidak mudah. Sejak semalam, saya berkoordinasi secara intensif dengan Pasiter Kodim 0820 Probolinggo Kapten (Arh) Ari Bonanto. Telpan-telpon tiada henti. 

Kunci BR-V saya serahkan pada Fiuzani si videografer. Sementara saya duduk di belakang sambil mematangkan koordinasi. 

Skenario nya, pukul 1 siang, kami tiba di Kodim Probolinggo untuk rejoin dengan para personil Teritorial yang sudah disiapkan oleh Kapten Ari untuk mengawal kami naik ke atas. 

Dari Kodim Probolinggo, kami akan beriringan ke selatan menuju Koramil Sumber yang terletak di tengah-tengah Desa Sumber. Di sana kami akan join dengan tim Koramil yang akan mengawal kami naik ke atas lagi sampai mencapai Ledokombo. 


Ikat kepala khas masyarakat Tengger disematkan Mangku Pura Amerta Jati Luhur Romo Adi Santoso kepada juri akademisi, Drs Yusuf Ernawan M. Hum.-Syahrul Rozak Yahya-

Sayangnya, kami tiba cukup terlambat. 13.35 baru sampai gerbang Kodim setelah si Fiu nyasar ke GT Purwodadi arah Malang. Namun, Pasi Ter yang mukanya kereng tapi ramah ini menyambut kami dengan senyum lebar. Melihat mobil kami dia nyeletuk 

“Waduh, matic ya?” katanya.

“Memang kenapa ndan?” saya spontan bertanya. 

“O ndak papa, mari masuk dulu,” si Kapten mempersilahkan kami masuk. 

Kendati begitu, tetap saja feeling saya tidak enak. 


TIM Juri tiba di lokasi penilaian di kawasan Ledokombo, Probolinggo.-Syahrul Rozak Yahya-

Di dalam ruangan, kami disambut oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0820 Probolinggo Mayor (Czi) Slamet Wahyudi. Kami dipersilahkan salat dan bersantap siang sambil Kapten Ari mengumpulkan pasukannya. 

Dari seluruh lokasi penjurian, menurut saya Kodim Probolinggo ini yang paling guyub, paling heboh, dan paling antusias menyambut tim juri. Kapten Ari sampai repot-repot membentuk regu sendiri. Isinya pun para bintara tinggi. Ada Peltu Suparman, Peltu Edi Sutrisno, Pelda Siswoyo. Mereka mengendarai motor trail.

Kemudian Koptu Sugito alias mas Gito ditugaskan untuk membawa All New Honda BR-V naik ke Sumber. Tapi saya dalam hati, apa bisa? Benar saya akui transmisi Continous Variable Transmission (CVT) yang tertanam di mobil kami terbukti halus sekali di jalanan datar, tenaga mumpuni, serta irit sekali bahan bakar. 

Tapi bagaimana transmisi CVT menaklukkan tanjakan Bromo saya belum pernah dengar. Apalagi saya baru tahu kalau mobil kami berpenggerak depan. Yang kata orang lebih rawan kehilangan traksi di medan menanjak. 

“Matic ya mas?” kata mas Gito mengulangi pertanyaan Kapten Ari. 

Kategori :