Rasisme di Spanyol dalam Angka, 838 Orang Ditangkap Selama Setahun

Minggu 09-07-2023,10:59 WIB
Reporter : Rachmaddani Rizki Saputra
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Kementerian Dalam Negeri Spanyol yang diwakili oleh Grande Marlaska mengungkapkan fakta bahwa isu rasisme dan xenophobia (Ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain) mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang 2022 hingga 2023.

Berdasarkan data yang dirilis, tercatat sebanyak 755 kasus rasisme. Sebanyak 77 persen berkaitan dengan gender.  Data tersebut juga mengungkapkan kejahatan kebencian terkait orientasi seksual dan identitas gender dengan 459 insiden, diikuti oleh kejahatan kebencian ideologis sebanyak 245 kasus.

Dalam perbandingan tahun ke tahun, terjadi peningkatan sebesar 76,6 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Selain itu, peningkatan juga terjadi pada kejahatan aprofobia terhadap penyandang disabilitas sebesar 70 persen dan kejahatan anti-Gipsi sebesar 22,2 persen.

Jenis pelanggaran yang paling umum dalam kejahatan rasial itu adalah penyerangan fisik hingga cedera dengan jumlah kasus sebanyak 423, diikuti oleh ancaman dengan jumlah kasus sebanyak 338. Selain itu, terdapat juga kasus penghinaan sebanyak 116 kasus dan kasus kerusakan atau anarkis sebanyak 106 kasus.

BACA JUGA:Kasus Rasisme Vincius Jr: Valencia Kena Hukuman Pengosongan Tribun, Tiga Orang Dipenjara

BACA JUGA:Vinicius Jr: Dulu La Liga Milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi, Sekarang Milik Pelaku Rasisme

Laki-laki merupakan korban utama dalam kejahatan itu, dengan presentase sebesar 59,4 persen. Kelompok usia yang paling terpengaruh adalah 26 hingga 40 tahun. Angkanya mencapai 31,3 persen dari total korban. Data itu juga menunjukkan tingginya korban rasialis dalam sepakbola Spanyol. Kasus Vinicius Junior, penyerang Brasil yang membela Real Madrid bahkan menjadi sorotan dunia. Ia menjadi korban rasisme suporter Valencia di pengujung La Liga 2022/2023. Vini bahkan menyebut persoalan rasisme di Spanyol sudah sangat akut.


Vinicius Jr (kanan) jadi korban rasisme saat melawan Valencia, Minggu, 21 Mei 2023.-twitter @realmadrid-

Dalam hal kewarganegaraan, korban kejahatan rasial terdiri dari warga Spanyol sebesar 60,9 persen dari total korban yang terdaftar, warga Maroko sebesar 9,9 persen, warga Kolombia sebesar 3,3 persen, dan warga Senegal sebesar 2,1 persen.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Grande, jumlah orang yang ditangkap terkait kejahatan rasial mencapai 838 orang, dengan mayoritas pelaku adalah laki-laki sebesar 79 persen.

Dibandingkan dengan tahun 2021, ada pula angka penurunan di beberapa kasus spesifik. Misalnya kejahatan rasial yang terjadi akibat diskriminasi generasi yang mengalami penurunan 57,1 persen, diskriminasi berdasarkan penyakit menurun menjadi 47,6 persen, diskriminasi berdasarkan keyakinan atau praktik agama mencapai 25,4 persen, dan diskriminasi terkait ideologi sebesar 24,8 persen.

BACA JUGA:Pameran Ilustrasi Obed Bima Wicandra Lawan Rasisme Lewat Sepak Bola

BACA JUGA:Benjamin Netanyahu Berpeluang Menjabat PM Israel Lagi, PM Palestina: Kebangkitan Ekstremisme dan Rasisme

Untuk meningkatkan penanganan kejahatan rasial, Kementerian Dalam Negeri Spanyol telah menandatangani perjanjian dengan Federasi Kota dan Provinsi Spanyol (FEMP). Polisi nasional, penjaga sipil, dan polisi setempat bakal berkolaborasi melawan rasisme.

Sinergi diperlukan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengodifikasi insiden dan kejahatan rasisme, xenophobia, dan diskriminasi, serta memberikan bantuan yang tepat kepada para korban dan keluarganya yang terdampak kejahatan rasial.

Kategori :