UPACARA pelepasan mahasiswa Universitas Airlangga peserta kegiatan belajar bersama komunitas (BBK) gelombang 2 tahun 2023 dilangsungkan di Gedung Airlangga Convention Center Kampus C, Universitas Airlangga, 9 Juli 2023.
Acara dihadiri Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih; Ketua LPPM Universitas Airlangga Gadis Meinar Sari; Direktur Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga Prof Sukardiman; wakil rektor bidang akademik, mahasiswa, dan alumni (AMA); sejumlah dekan; wakil dekan 1; direktur; dosen pembimbing lapangan; dan para mahasiswa yang akan berangkat melaksanakan BBK di berbagai desa dan komunitas masyarakat miskin.
Di bulan Juli 2023, jumlah mahasiswa yang berangkat BBK dan KKN internasional sebanyak 3.505 orang. Sebanyak 37 mahasiswa mengikuti kegiatan KKN internasional di Jepang, Malaysia, Lithuania, dan Belanda. Sementara itu, sebagian besar mahasiswa turun ke lapangan di berbagai daerah di Provinsi Jawa Timur, khususnya di desa atau daerah yang masyarakatnya tergolong rentan.
Rektor Universitas Airlangga dalam sambutannya menyatakan bahwa BBK adalah momen bagi para mahasiswa untuk turun ke masyarakat dan belajar tentang kehidupan. Sesuai visi Universitas Airlangga, mahasiswa yang melaksanakan BBK harus bersikap humble, excellent, brave, agile, dan transcendent. Mahasiswa tidak diperkenankan berbuat hal yang aneh-aneh yang menyebabkan mereka harus diusir atau keluar dari desa tempat mereka melakukan BBK.
MAHASISWA Unair melakukan BBK internasional di Bratislava, Slovakia.Tujuan BBK
KKN atau saat ini lebih lazim disebut kegiatan mahasiswa belajar bersama komunitas (BBK) pada dasarnya adalah kegiatan yang wajib dilakukan para mahasiswa dari perguruan tinggi –tak terkecuali Universitas Airlangga– sebelum diwisuda menjadi sarjana.
Mata kuliah BBK itu mewajibkan mahasiswanya untuk berkunjung ke sebuah daerah selama kurang lebih dua minggu hingga satu atau tiga bulan. Walaupun dalam beberapa tahun terakhir tidak semua PT mewajibkan BBK, manfaat dari BBK itu terbukti memberikan efek konstruktif. Tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga bagi para mahasiswa itu sendiri.
Pertama, melalui kegiatan BBK, mahasiswa dapat belajar menerapkan bidang ilmu yang mereka pelajari selama perkuliahan, sembari membantu masyarakat dalam berbagai aspek seperti membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; dan mendorong animo anak-anak untuk sekolah.
Melalui BBK, mahasiswa akan belajar untuk mengasah kepekaan, meningkatkan kepedulian sosial pada diri mahasiswa, dan menumbuhkan rasa sense of community yang nantinya sangat berguna ketika mereka hidup di dunia nyata.
Kedua, mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas akan berkesempatan untuk bekerja sama dan mengembangkan kohesi sosial dengan sesama mahasiswa untuk membuat kegiatan sosial bagi masyarakat. Mahasiswa akan belajar bahwa banyak isu sosial di masyarakat yang tidak mungkin diselesaikan melalui satu disiplin keilmuan.
Mahasiswa akan belajar dan menyadari bahwa butuh kerja sama dengan berbagai bidang ilmu lain untuk menangani isu-isu kemasyarakatan yang kompleks. Misalnya, mahasiswa yang berasal dari fakultas kesehatan masyarakat (FKM), dengan adanya BBK, akan dapat bekerja sama dengan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) untuk terjun ke masyarakat dengan mengembangkan berbagai program peningkatan derajat kesehatan dan sekaligus memastikan program berjalan berkelanjutan.
Ketiga, melalui kegiatan BBK, bukan hanya mahasiswa yang berkesempatan untuk dapat mengembangkan potensi diri dan mengembangkan pola pikir yang positif dalam menyikapi kehidupan, melainkan juga bagi masyarakat akan bermanfaat menumbuhkan kreativitas masyarakat desa lokasi BBK dilangsungkan.
Mahasiswa di sini tidak bertindak sebagai sosok yang memperjuangkan dan mewakili masyarakat, tetapi mahasiswa akan berjalan sejajar dengan masyarakat untuk belajar bersama mengembangkan kreativitas dalam menghadapi iklim kompetisi yang makin ketat dan tantangan hidup yang makin keras.
Keempat, melalui BBK, mahasiswa diharapkan akan dapat mendorong terjadinya perubahan positif masyarakat ke arah yang lebih baik. Melalui kegiatan pendampingan mahasiswa, akan dapat membuka wawasan masyarakat akan lebih siap beradaptasi terhadap proses perubahan dan keterbatasannya.
Melalui rapat-rapat informal, mahasiswa diharapkan dapat membuka mata dan kesadaran masyarakat dalam menyikapi berbagai aspek kehidupan. Melalui program edukasi, misalnya, mahasiswa akan berkesempatan mendorong masyarakat lebih melek literasi dan memiliki kemampuan literasi digital yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pemasaran produk yang mereka hasilkan.