HARIAN DISWAY - Jamaah Haji di Indonesia kini dalam proses pemulangan kembali ke tanah air. Meski demikian, masih ada ratusan Jamaah Haji yang sakit dan dirawat di Tanah Suci.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga hari ke-51 penyelenggaraan kesehatan haji tahun 1444 H/2023 M, masih terdapat 186 jemaah haji yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), baik di Makkah maupun Madinah.
“Kondisi jemaah haji sakit tersebut bisa dipantau oleh keluarga di tanah air melalui aplikasi telejemaah,” kata Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi 2023 M. Imran.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (32): Sandal Hilang, Uji Kesaktian Telapak kaki
Ia menjelaskan bahwa ada tim visitasi dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang secara rutin setiap harinya berkunjung dan mengecek kondisi jamaah.
Hasil dari visitasi tersebut diinput ke Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) yang terkoneksi datanya dengan aplikasi telejemaah.
“Tim visitasi dari KKHI setiap hari melihat langsung kondisi jemaah haji yang dirawat di RSAS dan melakukan update data harian melalui aplikasi Siskohatkes dan terkoneksi langsung ke aplikasi telejemaah,” ungkap Imran.
BACA JUGA:Tanda-Tanda Haji Mabrur Sepulang Dari Tanah Suci. Apa Saja?
Aplikasi telejemaah merupakan inovasi yang telah digunakan di dua tahun terakhir penyelenggaraan haji. Aplikasi telejemaah memuat informasi kesehatan dari seluruh jemaah haji sesuai nomor porsi.
Aplikasi ini kata dr. Imran memudahkan karena selama ini pihak KKHI menerima banyak pertanyaan baik dari keluarga di tanah air maupun tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) mengenai kondisi jemaah haji sakit yang dirawat di RSAS.
Oleh karenanya, aplikasi telejemaah ini dilengkapi dengan menu riwayat pemeriksaan yang di dalamnya akan memuat kondisi terkini yang diperoleh melalui kegiatan visitasi setiap harinya.
“Untuk itu kami sarankan keluarga jemaah haji untuk pantau melalui aplikasi telejemaah,” ucap Imran.(*)