DARI sekian banyak Cheng Yu yang disukai Eddy Tan, adalah Cheng Yu yang berkaitan dengan kejujuran yang paling ia tekankan.
Selain "言而有信" (yán ér yǒu xìn) yang artinya "ketika berbicara, harus bisa dipercaya", pengusaha senior yang sekaligus ketua pembina Yayasan Min Nan Bandung ini juga menyebut "言行一致" (yán xíng yī zhì) yang berarti "perkataan dan perbuatan harus sama", sebagai Cheng Yu yang menurutnya layak dipegang teguh oleh kita semua.
Memang, betapa banyak kita temui orang-orang yang perbuatannya tidak sesuai dengan perkataannya. Perkataannya bukan main lurusnya, perbuatannya bukan main bengkoknya.
Ada pepatah Mandarin yang agaknya cocok untuk mendeskripsikan orang yang demikian. Bunyinya "话里有话" (huà li yǒu huà): ada perkataan lain di dalam perkataannya. Maksudnya, ketika mengatakan A, yang dimaksud sebenarnya adalah XYZ.
Makanya, kalau menurut Konfusius, kita mesti waspada terhadap orang yang bermanis-manis perkataannya. Sebab, filsuf agung tersebut menengarai, "巧言令色鲜矣仁" (qiǎo yán lìng sè xiǎn yǐ rén): orang yang perkataannya indah-indah, biasanya minim sifat welas asihnya.
Itulah mengapa, Konfusius menegaskan, "Orang yang tinggi budi pekertinya tidak akan gampang mengeluarkan kata-kata" (君子于其言,无所苟而已矣 jūn zǐ yú qí yán wú suǒ gǒu ér yǐ yǐ).
Pasalnya, lanjut Konfusius, orang yang tinggi budi pekertinya, "言之必可行也" (yán zhī bì kě xíng yě): begitu mengatakan sesuatu, pasti sesuai dengan yang dilakukannya.
Apabila sebaliknya, "君子恥其言而过其行" (jūn zǐ chǐ qí yán ér guō qí xíng): orang yang tinggi budi pekertinya akan malu bila perkataannya tidak sesuai dengan kelakuannya.
Kita termasuk yang mana? (*)