BACA JUGA:30 Tahun Tempati Cagar Budaya, Wismilak Mampu Merawat dengan Sangat Baik
Isinya agar seluruh warga Surabaya meletakkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang paling lambat tanggal 10 November 1945. Lokasi penyerahan adalah di depan Gedung Grha Wismilak.
Para pemimpin perlawanan rakyat juga diharuskan datang ke pojok Darmo Boulevaard dengan mengangkat tangan. Seperti yang sudah diketahui, arek-arek Suroboyo menolak dan akhirnya meletuslah pertempuran 10 November.
Gedung tersebut akhirnya berpindah pengelolaannya ke PT. Wismilak Inti Makmur tahun 1993 dari ahli waris pemilik gedung sebelumnya.
Kemudian pada tahun 2008, Gedung tersebut ditetapkan sebagai cagar budaya melalui SK Walikota Surabaya nomor 188.45/251/402.104/1996 dengan No. Urut 32.
Sejak tahun 2003, pihak Wismilak mulai melakukan desain Gedung Baru yang akan menjadi ekstensi dari gedung lama. Bangunan gedung baru selesai dan diresmikan tahun 2009 yang menyatu dengan gedung lama sehingga menjadi seperti sekarang.(*)