INDONESIA memiliki peluang besar untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kopi melalui program hilirisasi. Tahun ini Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan target hilirisasi produk kopi Indonesia sebesar 15–20 persen pada 2023.
Sejalan dengan misi tersebut, Bumi Boga Laksmi, manufaktur komoditas kopi yang didirikan pada 2011, secara konsisten berupaya untuk terus mendukung pencapaian program hilirisasi dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan cita rasa yang diminati oleh pasar.
Selain itu, Bumi Boga Laksmi mengembangkan inovasi produk baru sesuai dengan tren pasar dan menjalankan proses manajemen yang komprehensif dari hulu ke hilir.
BACA JUGA:Surabaya punya Tempat Nongkrong Baru bagi Pecinta Kopi
BACA JUGA:Nikmatnya Kopi Khas Ijen, Superwangi dan Manis Meski Tanpa Gula
SEORANG ahli dari PT Bumi Boga Laksmi mengontrol kualitas kopi (rasa, aroma, dan tekstur) sebelum dipasarkan.
Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya pada sidang tahunan MPR/DPR pada 16 Agustus 2023 menyampaikan, ”Dengan potensi Indonesia yang begitu besar, perlu ada keberlanjutan. Tidak hanya mampu mengelola sumber dayanya, tapi juga mampu memberikan nilai tambah dan bisa menghasilkan produk akhir industri yang bernilai tambah.”
Hal itu merupakan panggilan kepada pelaku industri untuk berinovasi dan berkolaborasi dalam menghadirkan produk kopi olahan yang memiliki daya saing di tingkat global.
Melalui Groundbreaking Center of Excellence (Co) Kopi Nasional sekaligus Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Solokan Jeruk, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada 13 Agustus lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan perlunya branding yang kuat.
BACA JUGA:Yang Terjadi Ketika Otak Peminum Kopi Dicek Lewat MRI
BACA JUGA:Mengunjungi Tigo Titik Kopi di Long Storage Kalimati Sidoarjo
Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah menguatkan kelembagaan, memberdayakan petani dan kemitraan, sekaligus mengangkat produk kopi nasional di dunia internasional.
”Bekerja sama dengan para petani lokal dalam proses pengolahan biji, kami memiliki komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, mendukung kesejahteraan petani kopi, dan memastikan kualitas kopi yang konsisten dalam setiap produk yang kami hasilkan,” jelas Derby Sumule, bean specialist and procurement PT Bumi Boga Laksmi.
Berdiri di atas lahan 5 hektare dengan lebih dari 10 gudang, rata-rata produksi kopi Bumi Boga Laksmi setiap hari mencapai 17 ton.