SURABAYA, HARIAN DISWAY- Surabaya belum terbebas dari bayang–bayang stunting. angka stunting pada tahun 2020 ADA 12.788 kasus dan ini turun menjadi 6.722 pada tahun 2021. Pemerintah Surabaya juga ikut membantu mengatasi masalah ini hingga semakin menurun dari tahun ke tahun. Selama tiga tahun terakhir, prevalensi stunting di Surabaya terus menurun secara signifikan.
Rotary Club Surabaya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Dinas Pendidikan (Dindik) menggelar acara seminar serta berbagi pengalaman berwirausaha. Tujuan diadakan seminar ini untuk menghindari stunting dan pernikahan anak. Kemandirian ekonomi menjadi salah satu pencegahan stunting.
Acara yang diadakan di food court Pakuwon Mall ini mengundang Guru BK, dan remaja putri. Rotary Club Surabaya mengusung tema The Power of Women And Girl Empowerment, Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
Seminar berisi pembahasan pemberdayaan anak dan perempuan, mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan, kesehatan reproduksi remaja, dan motivasi wirausaha dalam menjalankan UMKM.
BACA JUGA:India Berhasil Mendarat di Kutub Selatan Bulan, Mengapa Rusia Gagal?
BACA JUGA:Dosen UIN Solo Ternyata Dibunuh Tukang Bangunan
Hadir sejumlah tokoh perempuan untuk menjadi motivator dan pembicara. Di antaranya istri Wali Kota Surabaya Rini Indriyani, S.Farm. Apt; Arzeti Bilbina dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, serta beberapa pengusaha sukses yang berhasil menjalankan bisnis UMKM-nya.
Foto bersama Rini Indriyani dengan past president Rotary Club Surabaya.-Ahkyar-
Ninik Sutini, PIC Past President Rotary Club Surabaya Timur mengatakan, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif kepada masyarakat Kota Surabaya. Khususnya remaja perempuan Surabaya supaya lebih memahami tentang stunting, bahaya yang ditimbulkan, serta bagaimana cara mengatasinya.
“Pernikahan anak di usia dini inilah yang salah satunya menjadi penyebab terjadinya stunting,” ujar Ninik Sutini, Kamis (24/8/2023).
Sementara itu, Apriana Savitri Rotary Club Darmo Surabaya nenambahkan, pemberian edukasi dari para relawan ini semuanya sesuai arahan dari Dindik. Termasuk sekolah mana yang hendak diberikan edukasi.
BACA JUGA:Club of Rotary Surabaya Gelar Jelajah Rasa-Wastra Nusantara
BACA JUGA:Rotary Youth Exchange Berangkatkan 7 Siswa Studi ke Luar Negeri
“Berdasar data itulah kami terjun ke lapangan. Kami ada 12 club. Satu club menghandle satu sekolah,” ucap Apriana Savitri
Dalam pendekatan kepada siswa SMP dan SMA, selalu dilibatkan tenaga ahlinya yang sesuai dengan perkembangan zaman. Supaya siswa tidak bosan saat disampaikan edukasi