Tukar Bayi, Enam Bulan Jadi Sebulan

Senin 28-08-2023,20:36 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Bayi tertukar di Bogor sudah sah (tertukar). Tapi, proses tukarnya rumit. Polres Bogor dan Kementerian PPPA menetapkan eksekusi enam bulan. Terlalu lama. Akibatnya, para ibu pemilik bayi memotong waktu, jadi sebulan. Polres Bogor pun sepakat.

TIDAK pengalaman membuat para pihak, termasuk Polres Bogor, gamang menangani kasus ini. Bahkan, ini hal baru bagi Indonesia. 

Memang pernah terjadi. Perkara bayi tertukar Dewi dan Cipluk yang lahir Sabtu, 28 Maret 1987, di Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan. Tapi, yang menyelesaikan bukan polisi, melainkan langsung pengadilan.

Dengan demikian, penyelesaian kasus Bogor membuat pihak polres dan Kementerian PPPA ragu menentukan waktu pertukaran. Ini kasus pertama. Seumpama bayi langsung ditukar pada Jumat malam, 25 Agustus 2023, ketika kesepakatan diteken, mungkin dinilai terlalu cepat. Akhirnya ditentukan enam bulan.

BACA JUGA:Dag-dig-dug Tunggu Pertukaran Bayi

Menanggapi itu, Siti dan Dian sebagai ibu para bayi tertukar kemudian membuat kesepakatan sendiri. Mereka sepakat pertukaran dilaksanakan 25 September 2023. 

Selama tenggang sebulan itu, mereka sepakat saling mengunjungi secara rutin. Agar dua bayi lelaki mereka saling mengenal ibu biologis mereka.

Rusdy Ridho, kuasa hukum Siti, kepada wartawan mengatakan, ”Para pihak sudah sepakat, sebulan. Tidak pakai lama. Semakin cepat semakin baik.”

Jangankan manusia. Anak burung pun bisa mengenali suara induknya. Begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, tidak mungkin tertukar anak.

Pakar unggas, Mark Hauber, dari University of Illinois, Amerika Serikat, menulis hasil risetnya kepada IFL Science, berjudul Zenk protein regulation by song in the brain of songbirds, soal insting ibu.

BACA JUGA:Bayi Rangkuti Memang Tertukar

Anak burung ketika masih di dalam telur sudah bisa mendengar suara kicau burung di luar telur. Dan, anak burung (dalam telur) lebih suka mendengar kicauan burung dari jenisnya.

Misalnya, anak burung lovebird di dalam telur suka mendengar kicau jantan lovebird di luar telur. Mereka tidak suka kicau burung dari lain jenis. Misalnya, anak lovebird (di dalam telur) tidak suka mendengar kicau ketilang.

Hauber meneliti itu dengan menggunakan alat khusus pemantau bayi burung di dalam telur. Semacam teropong. Dari situ terpantau juga bagian otak burung.

Riset dilakukan dengan mendekatkan burung dewasa (dalam sangkar) yang berkicau pada telur. Lalu, otak embrio burung dipantau. Disebut ekspresi gen zenk (sel otak yang menentukan burung berkicau).

Kategori :

Terkait

Senin 25-09-2023,13:02 WIB

Bayi Tertukar di Bogor Sudah Pulang

Sabtu 02-09-2023,05:00 WIB

Akhir Drama Bayi Tertukar

Senin 28-08-2023,20:36 WIB

Tukar Bayi, Enam Bulan Jadi Sebulan

Sabtu 26-08-2023,17:11 WIB

Dag-dig-dug Tunggu Pertukaran Bayi

Selasa 22-08-2023,17:07 WIB

Bayi Rangkuti Memang Tertukar