Dag-dig-dug Tunggu Pertukaran Bayi

Dag-dig-dug Tunggu Pertukaran Bayi

Ilustrasi kasus bayi tertukar di Bogor. Pertukaran bayi akan segera dilakukan jika benar bayi tertukar.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Jelang pertukaran bayi Ny Siti dan Ny Dian di Polres Bogor, suasana menjadi mengharukan. Dua ibu itu tetangisan. Duet tangis. Anak usia setahun 37 hari milik mereka bakal ditukar. Padahal, cinta ibu (bukan kandung) sudah telanjur tumpah kepada bayi-bayi.

MENJALANI detik-detik pertukaran anak di Mapolres Bogor, Siti Mauliah, 37, diam mematung. Dia menunggu momen pertukaran.

Jumat, 25 Agustus 2023, sekitar pukul 15.21 WIB, adalah sore terpenting dalam hidup Siti. Dia menghadiri undangan Polres Bogor untuk mendengar keputusan hasil uji DNA silang di antara beberapa pihak.

Siti-suami (Muhammad Tabrani, 52)-anak mereka (Muhammad Rangkuti Galuh, setahun) di satu pihak. Dengan Ny Dian-suami-anak mereka di pihak lain.

BACA JUGA:Bayi Rangkuti Memang Tertukar

BACA JUGA:Bayi Tertukar, Ingat Dewi dan Cipluk

Uji DNA silang dilakukan di Puslabfor Polri Senin, 21 Agustus 2023. Penentu ilmiah, apakah bayi Siti benar-benar tertukar dengan bayi Dian.

Cuaca di luar Mapolres Bogor mendung tipis. Langit kelabu. Seperti suasana hati Siti yang juga mendung kelabu. Tangisnya bisa pecah sewaktu-waktu. Apakah hasilnya bayi Siti tertukar ataukah tidak? Sama-sama sedih. Sama-sama menyayat hati.

Seumpama dinyatakan tertukar, dia harus melepaskan Rangkuti Galuh yang sudah setahun ini disusui, dirawat, disayangi. Untuk diserahkan kepada Dian sebagai pertukaran.

Seandainya diputuskan tidak tertukar, lebih hancur lagi. Sebab, hasil uji DNA di Lab Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pertengahan Mei 2023 dipastikan, Rangkuti bukan anak biologis Siti. Seratus persen. 

Sedangkan uji DNA silang hanya memastikan, bayi Siti tertukar dengan bayi Ny Dian. Kelahiran keduanya sama di RS Sentosa Bogor, Senin siang, 18 Juli 2022, beda menit. Dari puluhan kelahiran di situ, di hari itu, cuma ada dua bayi lelaki itu.

Siti ditanya wartawan, dia memotong cepat: ”Ah, nanti saja.” Lalu, dia menghindar, menyelinap masuk ke ruang satreskrim di lantai 2. Wajah Siti muram. Dahi berkerut. Pandangan kosong. Dia berjalan dengan mata menerawang.

Padahal, dua hari sebelumnya dia banyak omong ke wartawan. Berceloteh tentang galau hati merawat Rangkuti. Sementara iut, setiap malam dia selalu bertanya-tanya: Kira-kira sedang apa anak kandungnyi malam itu? Disusui (oleh Ny Dian) atau tidak? Nangis atau tidak?

Siti: ”Saudara-saudara saya udah nasihatin, udahlah... kata mereka. Diikhlasin aja. Dibawa ikhlas aja. Rangkuti udah telanjur cinta ke kamu (Siti). Kalau kamu tukar, gimana Rangkuti?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: