Polusi Udara Bukan Penyebab Tunggal ISPA, Daya Tahan Tubuh Menurun Lebih Rentan Terkena Penyakit

Jumat 01-09-2023,22:00 WIB
Reporter : Wehernius Irfon
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Laporan pasien dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terus melonjak selama 6 bulan terakhir. 

Namun, peningkatan pasien kasus ISPA mendapatkan perhatian setelah meningkatnya polusi udara di Jabodetabek beberapa minggu terakhir.  

Peneliti Global Health Security dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman mengungkapkan bahwa polusi udara bukan satu-satunya penyebab dari ISPA. 

Dicky menyebut, selama ini banyak yang mengaitkan ISPA dengan polusi udara. Seolah ISPA melonjak hanya berkaitan dengan meluasnya polusi udara. 

BACA JUGA:Awas Hari Ini Tilang Uji Emisi Mulai Berlaku, untuk Tekan Polusi Udara

Padahal, polusi udara dilaporkan setidaknya mulai Agustus 2023 saat puncak musim kemarau dimulai. Sementara kasus ISPA dilaporkan sejak awal tahun 2023 lalu. 

Dicky mengamati sendiri dan menemukan beberapa kondisi yang memprihatinkan. Salah satunya, orang sakit yang harus dipaksa bekerja di kantor.

“Banyak orang dipaksa terus bekerja di saat kondisi mereka sedang sakit. Itu terjadi di Indonesia,” tuturnya.

“Padahal penyakit flu atau infeksi saluran pernapasan, mudah sekali menular ke orang sekitarnya. Lebih baik bekerja di rumah (WFH) daripada harus dipaksa bekerja,” imbuhnya.

Bukan hanya itu saja. Bagi orang yang sudah pernah terinfeksi 2 kali Covid-19 bahkan berkali-kali, daya tahan tubuh mereka jadi menurun. Mereka mudah tertular ISPA.

BACA JUGA:Waduh, Polusi Udara Ternyata Bisa Memperpendek Usia: Studi Kasus India

Hal ini kata Dicky diperparah dengan varian baru Omicron EG.5.1 alias 'Eris yang sudah masuk ke Indonesia dan mudah menjangkiti beberapa orang. 

Gejalanya mirip dengan flu, seperti pilek, sakit tenggorokkan, bersin, dan sakit kepala.

Adapun, mereka rentan tertular ISPA karena beberapa faktor. Ada beberapa orang cenderung abai dan tidak peduli pada kesehatannya. Tidak pernah menerapkan perilaku hidup sehat dan jarang memakai masker.

Dicky juga menambahkan faktor lain, “Termasuk kelompok penderita diabetes dan obesitas. Karena masalah itu, imunitas mereka menurun. Sehingga mudah terinfeksi saluran pernapasan bagian atas,” katanya 

Kategori :